GRATIS Ongkir & Promo Terbaik Cuma di Aplikasi Diri Care!

Download
Diri Clinic

Botox vs Filler: Pilih Mana untuk Mengatasi Kerutan di Usia 30an?

Tim Penulis Diri-29 Des 2025
Pilih Mana untuk Mengatasi Kerutan di Usia 30an?

Menginjak usia 30-an, tanda-tanda penuaan seperti garis halus atau kerutan biasanya mulai terlihat. Sebenarnya ini merupakan hal yang wajar karena kulit mengalami penurunan elastisitas seiring bertambahnya usia.


Untuk mengatasinya, ada dua perawatan yang menjadi favorit banyak orang, yaitu botox dan filler. Keduanya sama-sama dapat membantu kulit tampak lebih kencang dan segar. Tapi, kira-kira treatment mana yang tepat untuk mengatasi kerutan di usia 30-an, botox atau filler? Yuk, simak informasinya!


Apa Itu Botox?

Botox adalah perawatan kecantikan yang cukup populer untuk mengatasi tanda-tanda penuaan. Bahan utamanya berasal dari protein botulinum toxin yang sudah diolah khusus sehingga aman digunakan dalam dosis kecil. 


Cara kerjanya adalah dengan melemaskan otot-otot wajah yang sering berkontraksi. Otot wajah inilah yang biasanya membuat garis halus muncul, misalnya di sekitar dahi, mata, atau area alis. Dengan otot yang lebih rileks, garis dan kerutan jadi tampak samar. 


Hasil botox biasanya bisa bertahan sekitar 3–6 bulan, tergantung kondisi kulit dan gaya hidup seseorang. Setelah itu, efeknya perlahan akan berkurang, dan perlu dilakukan penyuntikan ulang untuk mempertahankan hasil.


Kelebihan botox adalah hasilnya bisa terlihat cukup cepat, biasanya beberapa hari setelah penyuntikan. Selain itu, botox juga efektif untuk kerutan yang muncul akibat ekspresi wajah berulang, seperti sering mengernyit atau tertawa.


Apa Itu Filler?

Berbeda dengan botox, filler adalah perawatan dengan menyuntikkan zat tertentu ke bawah kulit, biasanya berupa hyaluronic acid. Zat ini sebenarnya juga ada secara alami di dalam tubuh dan berfungsi menjaga kelembaban serta kekenyalan kulit. Dengan filler, kulit bisa tampak lebih berisi, lembap, dan kenyal.


Filler biasanya digunakan untuk menambah volume di area wajah tertentu, misalnya pipi, dagu, bibir, atau bawah mata. Selain menambah volume, filler juga bisa membantu mengurangi kerutan yang terjadi karena kulit kehilangan elastisitas atau lemak wajah berkurang.


Hasil filler bisa bertahan lebih lama dibanding botox, sekitar 6 bulan hingga 1 tahun, bahkan ada yang bisa sampai 18 bulan tergantung jenis filler dan kondisi kulit.

Kelebihan filler adalah hasilnya langsung terlihat setelah penyuntikan. Jadi, bagi yang ingin perubahan cepat, filler bisa jadi pilihan.

Botox vs Filler, Mana yang Lebih Tepat di Usia 30-an? 

Di usia 30-an, kerutan biasanya masih dalam tahap awal, berupa garis halus yang muncul ketika tersenyum atau mengernyit. Pada tahap ini, botox sering dianggap lebih efektif karena bisa mencegah kerutan semakin dalam. Dengan melemaskan otot wajah, botox membantu kulit tampak lebih halus dan mencegah garis bertambah parah.


Takut ekspresi wajah terlihat kaku atau nggak natural? Tenang, kini ada juga pilihan Korean Botox yang bisa mengatasi kerutan dengan hasil natural.


Sementara itu, filler lebih cocok bila kerutan muncul akibat volume kulit yang berkurang, misalnya di area pipi atau bawah mata yang mulai terlihat cekung. Jadi, jika masalah utamanya adalah kulit terlihat kendur atau kehilangan isi, maka filler bisa menjadi solusi yang lebih tepat.


Tapi, kedua treatment ini juga bisa dikombinasikan, lho. Misalnya, botox digunakan untuk area dahi dan sekitar mata, sementara filler untuk daerah pipi. Kombinasi ini bisa kamu konsultasikan dengan dokter agar disesuaikan dengan kebutuhan kulitmu.


Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Treatment? 

Sebelum memutuskan apakah ingin melakukan botox atau filler, ada beberapa hal yang perlu dipikirkan dengan matang, antara lain: 

  1. Pahami kondisi dan kebutuhan kulit. Ketahui apakah kerutan muncul karena ekspresi wajah atau kulit kendur? Ini bisa kamu konsultasikan dengan dokter untuk menentukan treatment yang tepat. 
  2. Sesuaikan dengan budget, botox biasanya lebih terjangkau, tapi harus dilakukan lebih sering. Filler lebih mahal, tapi hasilnya bisa bertahan lebih lama.
  3. Ketahui efek sampingnya, karena baik botox maupun filler memiliki risiko efek samping seperti bengkak, memar, atau rasa tidak nyaman sementara. 
  4. Pilih klinik dan dokter yang tepat, untuk memastikan hasilnya maksimal dan aman, pastikan memilih klinik kecantikan dengan dokter berpengalaman.


Kesimpulan

Botox dan filler sama-sama bisa membantu mengurangi tanda-tanda penuaan di usia 30-an. Tapi perlu diperhatikan karena cara kerja kedua treatment ini berbeda. Botox lebih tepat untuk garis halus akibat ekspresi wajah, sementara filler cocok untuk kerutan akibat volume kulit yang berkurang.


Bingung pilih yang mana? Pilihannya kembali pada kebutuhan kulit, budget, dan hasil yang diinginkan. Kamu bisa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar dokter mengetahui kondisi dan kebutuhan kulitmu, lalu menyarankan treatment yang paling tepat dan aman.


Diri Clinic menyediakan treatment botox maupun filler, lho. Semua treatment akan ditangani oleh dokter berpengalaman dan berlisensi tentunya. Jadi, perawatan kulitmu aman dan bebas worry! Yuk, konsultasi sekarang!


Sumber: 

https://linksehat.com/artikel/4-perbedaan-botox-dan-filler

https://diricare.com/artikel/cari-tahu-tentang-filler

https://www.halodoc.com/kesehatan/botox


Tag:
anti aging
Share:
WhatsAppTwitterFacebookTelegram
Artikel terkait

3 langkah mudah beli produk #RawatDiri

Dapatkan produk efektif dari dokter, dibuat personal untukmu.

person
Isi kuesioner simpel
Isi pertanyaan singkat tentang kondisimu. Tim Klinis akan memeriksa dan merespon kamu dengan segera.
truck
Beli produk dan terima paket cepat
Pilih dan bayar produk rekomendasi Diri. Terima di alamatmu dengan cepat.
pointer
Nikmati layanan perawatan berkelanjutan
Punya pertanyaan seputar perawatanmu? Tanya-jawab dengan tim klinis Diri GRATIS selama perawatan.