Punya kondisi keringat berlebih? Produksi keringat yang berlebih pastinya akan mengganggu aktivitas kamu sehari-hari. Saat keringat keluar terlalu banyak kita pasti akan merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri. Apalagi saat beraktivitas di luar ruangan dengan cuaca yang panas. Tapi, sebenarnya apa sih penyebab dari keringat berlebih? Apakah karena bakteri atau suatu penyakit?
Kondisi keringat berlebih bisa terjadi karena kelenjar ekrin yang terlalu aktif, sehingga kelenjar ekrin yang berada di seluruh tubuh mengeluarkan keringat. Nah, bagi kamu yang memiliki masalah keringat berlebih, kamu perlu tahu dulu nih penyebabnya. Setelah mengetahui penyebab, baru kamu bisa mencari cara mengatasinya yang tepat dan efektif. Langsung aja, yuk, kita bahas selengkapnya berikut ini.
Penyebab Keringat Berlebih
Keringat berlebih, atau hiperhidrosis, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum keringat berlebih.
1. Kondisi Medis
Ada beberapa kondisi medis yang bisa memicu produksi keringat berlebih. Seperti hipertiroidisme, yaitu kondisi saat kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan hormon tiroid berlebihan, yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan menyebabkan peningkatan suhu tubuh serta keringat berlebih.
Selain itu kondisi menopause pada wanita yang menyebabkan fluktuasi hormon estrogen, dapat menyebabkan hot flashes dan peningkatan keringat. Penyakit diabetes atau saat kadar gula darah yang tidak terkontrol pada penderitanya juga dapat menyebabkan gangguan saraf dan pembuluh darah, sehingga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan keringat.
Kondisi medis lainnya seperti obesitas atau orang yang memiliki kelebihan berat badan juga cenderung akan mengalami peningkatan aktivitas kelenjar keringat karena tubuh mereka harus bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tubuh normal.
2. Faktor Genetik
Hiperhidrosis dapat memiliki komponen genetik, di mana orang dengan riwayat keluarga yang memiliki masalah keringat berlebih cenderung mengalami kondisi serupa.
3. Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan dapat memicu sistem saraf simpatik, yang mengatur respons "fight or flight". Peningkatan aktivitas saraf ini dapat menyebabkan peningkatan produksi keringat sebagai respons terhadap situasi stres.
4. Obat-obatan
Konsumsi dari beberapa obat, seperti antidepresan, beta-blocker, dan obat antipsikotik, memiliki efek samping berupa peningkatan keringat. Perubahan obat atau dosis bisa saja diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
5. Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu
Makanan pedas atau panas mengandung senyawa seperti capsaicin, yang dapat merangsang reseptor panas pada kulit dan meningkatkan keringat. Minuman berkafein atau beralkohol juga dapat menyebabkan dehidrasi, yang memicu respons tubuh untuk memproduksi lebih banyak keringat.
6. Kurangnya Kebersihan Pribadi
Infeksi bakteri atau jamur pada kulit, terutama di daerah yang sering berkeringat seperti ketiak, dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan produksi keringat.
7. Pakaian yang Tidak Sesuai
Pakaian yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan sintetis yang tidak dapat menyerap keringat dengan baik dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan keringat. Pilihan pakaian yang tepat, seperti pakaian berbahan katun, dapat membantu mencegah keringat berlebih.
Cara Mengatasi Keringat Berlebih
Kondisi keringat berlebih ini bisa diatasi dengan berbagai cara, baik cara medis maupun non medis. Berikut beberapa cara mengatasi keringat berlebih yang bisa kamu coba.
1. Perubahan Gaya Hidup
Untuk permulaan, kamu bisa mencoba untuk mengubah gaya hidup. Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang breathable seperti katun untuk membantu menyerap keringat dan menjaga tubuh tetap dingin.
Selanjutnya, batasi konsumsi makanan pedas dan panas, karena ini dapat merangsang kelenjar keringat. Pelajari juga teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan untuk membantu mengurangi stres yang dapat memicu keringat berlebih.
2. Penggunaan Antiperspirant
Gunakan antiperspirant yang mengandung aluminium klorida atau aluminium zirkonium. Antiperspiran ini dapat membantu mengurangi produksi keringat dengan menyumbat saluran kelenjar keringat. Beberapa produk bedak anti perspirant juga bisa jadi solusi untuk membantu menyerap kelembaban dan memberikan efek antiperspiran pada tubuh.
Dokter juga bisa meresepkan antiperspirant khusus yang mengandung aluminium klorida. Obat ini berfungsi untuk menyumbat saluran keringat dan mengobati kasus hiperhidrosis ringan.
3. Botox
Injeksi botox di daerah yang berlebihan berkeringat dapat membantu menghambat sinyal saraf yang merangsang produksi keringat. Efek dari suntik botox untuk mengurangi keringat berlebih ini biasanya dapat bertahan sekitar 6-12 bulan dan harus dilakukan secara berulang.
4. Iontophoresis
Proses ini melibatkan penggunaan arus listrik lemah untuk menghambat kelenjar keringat. Biasanya digunakan untuk tangan dan kaki yang berkeringat berlebihan. Arus listrik nantinya akan dikirimkan ke tangan, kaki, atau ketiak untuk memblokir kelenjar keringat. Terapi ini biasanya berlangsung sekitar 10-30 menit dan membutuhkan beberapa kali sesi terapi.
5. Prosedur Bedah
Dalam beberapa kasus, pilihan bedah seperti sympathectomy (pengangkatan sebagian simpatis) dapat dipertimbangkan, terutama untuk keringat berlebih di tangan.
6. Terapi Psikologis
Kamu juga bisa mencoba untuk melakukan terapi psikologis melalui biofeedback. Terapis akan membantu kamu mengenali dan mengendalikan respons tubuh terhadap stres, yang dapat membantu mengurangi keringat berlebih.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan terapi dengan menggunakan aromaterapi atau minyak esensial seperti lavender atau peppermint untuk memberikan efek segar dan mengurangi bau badan.
Sebelum memutuskan untuk melakukan perawatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan saran yang sesuai. Pendekatan yang paling efektif mungkin melibatkan kombinasi beberapa metode yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Langsung aja konsultasikan kondisi kamu dengan dokter ahli terbaik di Klinik Diri. Mereka dapat membantu mendiagnosis dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Sumber:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1533/mengatasi-keringat-berlebih-pada-tubuh
https://www.lifebuoy.co.id/semua-artikel/berita-kesehatan/delapan-hal-yang-mungkin-sebabkan-keringat-berlebih-dan-cara-mengatasinya1.html