Bopeng adalah bekas luka yang bentuknya cekung, biasanya muncul setelah jerawat parah atau luka lain yang merusak lapisan kulit bagian dalam. Kondisi ini membuat tekstur kulit menjadi nggak rata karena ada bagian yang seperti berlubang atau cekung ke dalam. Bopeng sering membuat sebagian orang jadi kurang percaya diri, baik saat bare face atau menggunakan makeup karena hasilnya nggak sehalus yang diharapkan.
Tapi tenang, ada perawatan yang dapat membantu mengatasi masalah bopeng ini. Salah satunya adalah subcision. Apa subcision itu dan bagaimana cara kerjanya? Simak informasi lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Subcision?
Subcision adalah perawatan medis yang digunakan untuk mengatasi bekas luka cekung, seperti bopeng atau kerutan. Prosedur ini juga dikenal dengan sebutan operasi sayatan subkutan dan termasuk tindakan minimal invasif, karena nggak memerlukan pembedahan besar.
Perawatan ini cukup efektif untuk membantu memperbaiki tekstur kulit yang tidak rata akibat jaringan parut yang menarik kulit ke dalam. Untuk hasil yang maksimal, subcision biasanya dilakukan sebanyak 3 hingga 6 kali, dengan jeda minimal satu bulan antar sesi. Prosedur ini sebaiknya dilakukan oleh dokter yang berpengalaman di bidangnya.
Agar hasilnya lebih optimal, subcision sering dikombinasikan dengan perawatan lain, seperti microneedling atau laser, tergantung kondisi kulit masing-masing. Kombinasi treatment yang tepat biasanya direkomendasikan oleh dokter sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kulitmu.
Cara Kerja Subcision dalam Mengatasi Bopeng
Di bawah bekas luka seperti bopeng, terdapat jaringan seperti tali serat yang menarik kulit ke bawah, sehingga permukaan kulit terlihat cekung dan nggak rata.
Lalu, bagaimana subcision mengatasi kondisi ini? Sebelum prosedur dilakukan, dokter akan menyuntikkan anestesi lokal agar area yang ditangani terasa mati rasa. Setelah itu, jarum khusus dimasukkan ke lapisan tengah kulit (dermis) di area bopeng. Jarum ini kemudian digerakkan perlahan ke samping untuk memutus jaringan yang menarik kulit ke bawah.
Setelah jaringan tersebut terlepas, kulit yang sebelumnya tertarik ke dalam, perlahan akan mulai naik kembali, sehingga permukaan kulit tampak lebih rata dan bopeng menjadi lebih samar.
Selain itu, subcision juga merangsang tubuh untuk memproduksi kolagen secara alami. Kolagen membantu mengisi bagian kulit yang kosong akibat bopeng. Dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah perawatan, hasilnya akan terlihat semakin baik seiring dengan proses regenerasi kulit.
Siapa yang Tidak Disarankan Menjalani Subcision?
Subcision bukan perawatan yang cocok untuk semua orang. Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang sebaiknya nggak menjalani prosedur ini. Berikut beberapa di antaranya:
- Pasien dengan riwayat bekas luka hipertrofik atau memiliki keloid.
- Sedang atau pernah mengonsumsi obat retinoid oral sistemik dalam 12 bulan terakhir.
- Mengalami gangguan perdarahan atau masalah pembekuan darah.
- Sedang mengalami infeksi aktif, baik bakteri maupun virus.
Karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli sebelum menjalani subcision. Konsultasi ini bertujuan untuk memastikan apakah kondisi kulit dan kesehatan kamu memungkinkan untuk menjalani perawatan dengan aman dan efektif.
Perawatan Pasca Treatment
Setelah menjalani prosedur subcision, ada beberapa perawatan yang penting untuk membantu proses penyembuhan dan memaksimalkan hasilnya. Berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan:
- Kompres es di area yang dirawat untuk mengurangi pembengkakan dan memar.
- Hindari paparan sinar matahari langsung. Gunakan topi, payung, atau sunscreen saat beraktivitas di luar ruangan.
- Hindari menggunakan makeup pada area yang dirawat sampai luka benar-benar sembuh untuk menghindari iritasi atau infeksi.
- Bersihkan area yang dirawat dengan lembut.
- Gunakan pelembab sesuai anjuran dokter untuk membantu kulit tetap terhidrasi.
- Jika diresepkan, konsumsi antibiotik dan antiinflamasi sesuai jadwal untuk mengurangi peradangan dan mencegah infeksi.
Efek Samping Subcision
Subcision termasuk perawatan yang tergolong aman, asalkan dilakukan di klinik terpercaya dan oleh tenaga medis yang berpengalaman. Meski begitu, tetap ada kemungkinan muncul beberapa efek samping setelah prosedur, seperti:
- Memar dan bengkak pada area yang dirawat.
- Nyeri ringan atau rasa tidak nyaman setelah efek bius hilang.
- Luka ringan atau benjolan kecil di bawah kulit akibat proses penyembuhan.
- Hiperpigmentasi sementara di area bekas treatment.
- Respon kurang optimal atau kurangnya perbaikan pada jaringan parut.
Efek samping di atas umumnya bersifat sementara dan akan mereda seiring waktu. Namun, jika kamu merasa efeknya cukup mengganggu atau berlangsung lebih lama dari yang seharusnya, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
—
Itulah pembahasan tentang subcision, salah satu treatment yang dikenal efektif untuk mengatasi bopeng. Sekarang kamu jadi lebih paham, kan, bagaimana prosedur ini bekerja untuk membantu meratakan bekas luka cekung?
Kalau kamu tertarik mencobanya, jangan ragu untuk konsultasi langsung dengan dokter di Diri Clinic. Kamu akan mendapatkan evaluasi kondisi kulit, penjelasan manfaat, serta informasi lengkap seputar efek samping yang mungkin terjadi. Yuk, konsultasi sekarang!
Sumber:
https://www.healthline.com/health/subcision
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/perawatan-kulit/subsisi/
https://myacnescars.com/what-are-the-side-effects-of-subcision/