Selulit dan stretch mark adalah dua kondisi kulit yang sering kali menyebabkan kekhawatiran estetika bagi banyak orang. Meskipun keduanya dapat mempengaruhi penampilan kulit, mereka memiliki karakteristik yang berbeda dan timbul akibat penyebab yang berbeda pula.
Banyak orang sering menganggap selulit dan stretch mark sebagai hal yang sama, tetapi sebenarnya keduanya adalah dua kondisi kulit yang berbeda dan memerlukan pendekatan perawatan yang berbeda pula.
Kali ini, kita akan membahas secara rinci perbedaan antara selulit dan stretch mark, termasuk penyebabnya, bagian kulit yang terkena, dan lokasi umum di tubuh tempat keduanya muncul. Baca terus!
Pengertian Selulit dan Stretch Mark
Meski sering disamakan, ada perbedaan mendasar dari pengertian selulit dan stretch mark. Simak berikut ini.
Apa Itu Selulit?
Selulit, juga dikenal sebagai "lipodistrofi superfisial" adalah kondisi kulit yang ditandai dengan penampilan kulit yang bergelombang, berbentuk seperti jeruji, atau kulit yang terlihat bergaris-garis. Biasanya, terjadi di area tubuh yang rentan terhadap penumpukan lemak, seperti paha, pinggul, perut, dan bokong. Selulit terjadi ketika jaringan ikat di bawah kulit melemah atau meregang, dan timbunan lemak di bawah kulit mendorongnya ke atas, menciptakan penampilan "selulit."
Penyebab Selulit:
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan selulit dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.
- Perubahan hormon: Fluktuasi hormon, seperti selama masa pubertas, kehamilan, atau menopause, dapat berkontribusi pada munculnya selulit.
- Gaya hidup: Diet yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan stres dapat mempengaruhi perkembangan selulit.
Apa Itu Stretch Mark?
Stretch mark atau striae adalah garis-garis tipis dan terkadang berwarna merah atau ungu yang muncul di kulit ketika kulit meregang secara tiba-tiba. Mereka kemudian cenderung menghilang menjadi lebih pucat dan berwarna putih atau perak. Stretch mark biasanya muncul di area yang mengalami perubahan cepat dalam ukuran tubuh, seperti perut selama kehamilan, paha, payudara, atau lengan.
Penyebab Stretch Mark:
- Perubahan berat badan yang cepat: Peningkatan berat badan yang cepat atau penurunan berat badan dapat menyebabkan munculnya stretch mark.
- Kehamilan: Perubahan hormonal dan peregangan kulit selama kehamilan sering menyebabkan stretch mark pada perut, payudara, dan paha.
- Pertumbuhan masa remaja: Pada masa pubertas, pertumbuhan tubuh yang cepat dapat menyebabkan stretch mark pada paha, pinggul, dan lengan.
Perbedaan Selulit dan Stretch Mark
Agar lebih jelas, yuk kita bahas beberapa perbedaan selulit dan stretch mark berikut ini.
1. Penampilan dan tekstur kulit
Selulit tampak seperti kulit yang bergelombang, berbentuk seperti jeruji, atau berbintik-bintik. Kulit yang terkena selulit memiliki tekstur yang tidak rata dan kasar, mirip dengan kulit jeruk.
Sementara itu, stretch mark berbentuk garis tipis dan panjang dengan warna awal yang seringkali merah atau ungu. Secara bertahap, warna stretch mark bisa memudar menjadi lebih pucat atau perak, dan kulit di sekitarnya mungkin tetap normal.
2. Lokasi pada tubuh
Selulit biasanya terjadi di area tubuh yang rentan terhadap penumpukan lemak, seperti paha, pinggul, perut, dan bokong. Namun, pada beberapa kasus selulit yang dialami oleh anak atau remaja, selulit juga bisa muncul di area wajah atau leher.
Stretch mark muncul di area yang mengalami perubahan ukuran atau peregangan tiba-tiba, seperti perut selama kehamilan, paha selama pertumbuhan remaja, atau payudara selama masa kehamilan.
3. Penyebab terjadinya
Selulit terjadi karena lemahnya jaringan ikat di bawah kulit dan penumpukan lemak, yang menyebabkan kulit menjadi bergelombang. Dapat dikatakan, selulit lebih sering dialami oleh orang yang bertubuh gemuk. Selain itu, faktor genetik juga kerap membuat seseorang lebih rentan mengalami selulit.
Stretch mark muncul karena peregangan kulit yang cepat atau perubahan berat badan yang drastis. Saat kulit meregang, serat elastis di dalamnya terputus, menciptakan garis-garis tipis pada kulit. Maka dari itu, stretch mark lebih sering dialami oleh perempuan yang habis melahirkan. Biasanya kondisi ini muncul di area perut ibu yang semakin membesar. Selain itu, risiko stretch mark juga bisa semakin meningkat akibat perubahan hormon pada ibu hamil.
4. Perubahan warna
Selulit biasanya tidak menyebabkan perubahan warna pada kulit. Kulit di sekitar selulit tetap memiliki warna kulit yang normal. Berbeda dengan stretch mark yang dapat memiliki warna merah atau ungu pada awalnya karena peradangan dan peregangan kulit. Namun, seiring waktu, warnanya bisa memudar menjadi lebih pucat atau perak.
5. Kemungkinan terjadinya
Selulit umumnya lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Faktor genetik dan hormonal serta gaya hidup (misalnya, diet buruk dan kurangnya aktivitas fisik) dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang mengalami selulit.
Stretch mark bisa terjadi pada pria dan wanita, dan kebanyakan orang mengalami stretch mark setidaknya sekali dalam hidup mereka, terutama selama masa pubertas, kehamilan, atau perubahan berat badan yang drastis.
Itulah tadi beberapa perbedaan selulit dan stretch mark yang perlu kamu pahami. Ingatlah bahwa baik selulit maupun stretch mark sebagian besar bersifat kosmetik dan tidak membahayakan kesehatan. Namun, jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kondisi kulit atau ingin mengurangi penampilan selulit atau stretch mark, berkonsultasilah dengan dokter berpengalaman di Klinik Diri untuk evaluasi lebih lanjut dan saran pengobatan yang sesuai.
Sumber:
https://www.orami.co.id/magazine/perbedaan-selulit-dan-stretch-mark
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/kulit-lainnya/beda-selulit-dan-stretch-mark/
