Bagi pemilik kulit sensitif pasti kerapkali mengalami iritasi kulit yang menyebabkan wajah merah dan gatal. Bahkan kadang-kadang kulit bisa sampai mengelupas, muncul ruam, dan terasa perih. Kulit wajah yang iritasi bisa terjadi karena beberapa faktor, mulai dari reaksi alergi, kontak dengan bakteri, hingga karena cuaca. Tapi ternyata masih banyak faktor lainnya yang berpotensi membuat kulit wajah teriritasi. Jika ingin lebih tahu lebih lengkapnya, baca artikel ini sampai habis, ya!
Apa Penyebab Wajah Iritasi, Memerah, dan Gatal-Gatal?
Kulit yang sedang teriritasi biasanya menunjukkan gejala kemerahan. Selanjutnya diikuti dengan rasa gatal, perih, hingga nyeri dan membengkak jika iritasi sudah di tahap yang cukup parah.
Keadaan kulit iritasi ini bisa bermacam-macam penyebabnya. Faktor paling umum penyebab kulit iritasi adalah reaksi alergi setelah melakukan kontak dengan sumber alergi atau ketidakcocokan setelah menggunakan sebuah produk pada wajah.gan sumber alergi atau ketidakcocokan setelah menggunakan sebuah produk pada wajah.
Selain itu, efek samping obat-obatan juga dapat membuat kulit iritasi. Terutama obat-obat keras seperti obat psikotropika, obat antibiotik yang dikonsumsi jangka panjang, obat anti-jamur, dan sebagainya.
Kulit yang iritasi ternyata juga bisa menjadi tanda adanya penyakit dari dalam tubuh, seperti penyakit tiroid, kanker, hati, peradangan, dan malnutrisi. Meski begitu, para ahli sudah mengelompokkan beberapa jenis iritasi kulit berdasarkan kemungkinan pemicunya yang paling banyak diderita orang-orang.
Kulit Iritasi karena Alergi
Jika kulit iritasi karena terkena sumber alergi, biasanya kulit akan menunjukkan gejala gatal-gatal. Kemudian permukaan kulit menjadi kasar sampai bersisik. Kondisi ini biasanya disebut dermatitis kontak karena timbul reaksi alergi setelah melakukan kontak dengan sumber alergi.
Kulit gatal-gatal dan bersisik muncul akibat reaksi dari sistem imun tubuh. Imun tersebut ingin membersihkan benda asing yang masuk dan sering disalah artikan sebagai benda berbahaya bagi tubuh.
Sumber alergi bisa berupa apa saja dan setiap orang memiliki alergi yang berbeda-beda, tetapi kebanyakan orang alergi pada makanan protein tinggi, makanan laut, produk susu, sabun dengan bahan tertentu, serbuk bunga, debu, dan masih banyak lagi.
Kulit Iritasi karena Penyakit
Selain alergi, kulit iritasi juga dapat mengindikasikan adanya penyakit dari dalam tubuh yang mungkin tidak kamu sadari.
Jika kamu mengalami kulit gatal-gatal tapi permukaannya tak bersisik. Lalu disertai gejala lainnya seperti sesak napas, dehidrasi parah, tubuh menguning, bisa jadi kamu sedang terjangkit penyakit kuning yang harus cepat mendapat penanganan dari dokter.
Selain itu, kulit yang tiba-tiba terasa gatal tapi permukaannya masih halus, bisa menjadi tanda kekurangan nutrisi. Lebih tepatnya ketika tubuh mengalami anemia atau kekurangan asupan zat besi, biasanya tubuh akan memberikan sinyal gatal-gatal di kulit.
Kulit Iritasi karena Bakteri
Kulit yang menderita iritasi akibat bakteri seringnya menunjukkan gejala gatal, kulit kemerahan, dan tumbuh jerawat. Pada kasus ini kebanyakan menyerang bagian wajah.
Ketika bakteri mengiritasi wajah, jenis jerawat yang tumbuh adalah jerawat kistik, yakni jerawat yang berukuran besar, di puncaknya tanpa mata, berwarna merah atau kadang-kadang hingga keunguan, dan terasa nyeri.
Penyebab tumbuhnya bakteri yang menyebabkan iritasi ini ada banyak. Bisa karena keringat yang terlalu banyak, kulit yang terlalu lembab, produksi minyak berlebih, hormon tidak stabil, serta pori-pori yang tersumbat.
Kulit Iritasi karena Kehamilan
Walau tidak terjadi di setiap orang, tetapi beberapa wanita mengalami gatal-gatal pada kulitnya di masa kehamilan. Kondisi kesehatan ini disebut obstetric cholestasis.
Adapun gejala obstetric cholestasis yang meliputi rasa gatal luar biasa pada kulit meski permukaan kulit nampak normal. Kemudian gejala lainnya adalah warna urin yang gelap dan kotoran yang berwarna terlalu pucat.
Obstetric cholestasis seringnya terjadi di usia kehamilan 30 minggu. Ketika kamu merasakan gejala-gejala ini semasa mengandung, lebih baik konsultasikan ke dokter kandungan supaya bisa mendapatkan penanganan cepat.
Kulit Iritasi karena Cuaca
Pergantian cuaca sangat berpengaruh pada kesehatan manusia, tak terkecuali kesehatan kulit apalagi kulit yang cenderung sensitif.
Mengapa cuaca bisa berpengaruh pada kesehatan kulit? Sebab, kulit sangat mudah bereaksi terhadap cahaya matahari dan suhu udara. Saat suhu dingin dengan paparan cahaya yang minim, kulit akan cenderung kering, pecah-pecah, hingga bersisik. Kulit yang terlalu kering akan lebih mudah iritasi dan gatal-gatal.
Sebaliknya, ketika suhu udara sedang panas dan lembab, kulit jadi lebih berminyak dan berkeringat. Bila tidak menjaga kulit dengan benar waktu cuaca panas, kulit jadi teriritasi yang ditandai dengan mudah berjerawat, pori-pori tersumbat, kusam, dan sunburn. Oleh karena itu, jangan lupa selalu aplikasikan sunscreen setiap hari meski kamu hanya beraktivitas di dalam ruangan.
Kulit Iritasi karena Pemakaian Kosmetik yang Salah
Kalau kamu menggunakan banyak produk kosmetik di saat yang sama untuk sehari-hari, harus berhati-hati saat memakainya. Sebab di dalam kosmetik mengandung cukup banyak bahan kimia yang tidak selalu cocok pada kulit dan tak jarang menimbulkan iritasi.
Reaksi iritasi yang disebabkan kosmetik bisa jadi sangat parah. Terlebih alergi kosmetik biasanya menyerang area wajah yang terdapat banyak organ vital seperti mata, hidung, dan mulut. Bila tidak hati-hati, reaksi alergi yang parah bisa menyebabkan peradangan dan pembengkakan di area wajah yang memerlukan pertolongan dokter.
Maka dari itu, bagi orang yang memiliki kulit sensitif selalu lakukan tes sebelum memakai suatu produk kosmetik. Kemudian, selalu perhatikan tanggal kadaluarsa produk kosmetik yang ada di meja rias, karena memakai kosmetik yang kadaluarsa bisa menyebabkan reaksi alergi yang berbahaya dan bisa berujung fatal.
Cara Mengatasi Iritasi Kulit Wajah yang Merah dan Gatal
Ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah saat kamu mulai merasakan gejala iritasi ringan. Sebelum berakhir semakin parah, harus cepat-cepat kamu tangani, berikut daftarnya.
- Sewaktu kulit mulai terasa sensasi cekit-cekit karena gatal, alih-alih menggaruknya, kompreslah area kulit yang iritasi itu dengan handuk yang telah direndam ke air dingin. Kamu juga bisa gunakan kompres es batu.
- Alternatif lain selain kompres es batu, kamu bisa langsung membasuh area wajah yang teriritasi dengan air hangat guna menenangkan kulit. Cara ini lebih efektif untuk penderita kulit gatal akibat kontak dengan sumber alergi.
- Kelola emosi, jangan sampai mood jadi down dan stress, karena rasa tertekan bisa menyebabkan rasa gatal semakin menjadi.
- Hentikan semua pemakaian kosmetik untuk sementara.
- Saat mandi, kamu bisa basuh area yang iritasi dengan air hangat tanpa sentuhan sabun ataupun bahan kimia lainnya agar tidak memperparah iritasi.
- Konsultasikan ke dokter kulit apabila iritasi dan gatal tetap tidak mereda atau malah semakin memburuk.
Itu dia ulasan singkat tentang iritasi kulit wajah merah dan gatal. Semoga informasi ini membantu kamu demi menjaga kesehatan kulit wajah. Supaya perawatan wajah semakin maksimal, kamu dapat konsultasi gratis di klinik online Diri Care. Hanya lewat handphone, kamu bisa konsultasi dengan dokter berpengalaman tanpa ribet. Pancarkan kilau cantikmu bersama Diricare!
Referensi:
https://www.healthline.com/health/itchy-face#causes
https://www.bepanthen.com.au/understanding-your-skin/your-skin/why-my-face-itchy
