Siapa sih yang nggak ingin punya kulit sehat, cerah, dan bebas dari tanda-tanda penuaan? Seiring dengan berkembangnya dunia kecantikan, BioRePeel menjadi salah satu inovasi perawatan kulit yang banyak digemari. BioRePeel merupakan prosedur perawatan kulit yang menggunakan peeling kimia. Meskipun begitu, BioRePeel tetap minim iritasi sehingga cocok di semua jenis kulit.
Lantas, seperti apa prosedur BioRePeel dilakukan? Apa saja manfaatnya, dan mengapa banyak orang mulai beralih ke perawatan ini? Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini!
Apa itu BioRePeel?
BioRePeel adalah salah satu inovasi terbaru dalam dunia perawatan kulit yang menggunakan peeling kimia tanpa pengelupasan berlebihan (no-peel chemical peel). Berbeda dengan peeling kimia tradisional yang menyebabkan kulit terkelupas secara drastis dan membutuhkan waktu pemulihan yang lama, BioRePeel dirancang untuk melembabkan, meremajakan, dan merangsang regenerasi kulit tanpa efek samping yang mengganggu.
Perawatan ini menggunakan kombinasi asam trikloroasetat (TCA) 35%, serta berbagai bahan aktif seperti asam amino, vitamin, dan biostimulan yang bekerja di lapisan dalam kulit. BioRePeel tidak hanya membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, hiperpigmentasi, pori-pori besar, dan tanda penuaan, tetapi juga meningkatkan produksi kolagen untuk kulit yang lebih sehat dan bercahaya. Nah, karena sifatnya yang non-invasif dan minim iritasi, BioRePeel cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif, loh.
Manfaat BioRePeel untuk Kulit
Berikut beberapa manfaat utama BioRePeel yang membuatnya diminati banyak orang:
1. Mencerahkan dan Meratakan Warna Kulit
BioRePeel mengandung asam trikloroasetat (TCA) 35%, yang bekerja dengan cara mengangkat sel kulit mati dan merangsang pembentukan sel kulit baru. Hasilnya, kulit tampak lebih cerah, bercahaya, dan bebas dari tampilan kusam atau warna kulit tidak merata.
2. Mengatasi Hiperpigmentasi dan Bekas Jerawat
BioRePeel membantu mengurangi bintik hitam, melasma, dan bekas jerawat dengan mempercepat pergantian sel kulit. Kandungan asam amino dan vitamin dalam formula ini juga mendukung proses penyembuhan kulit, sehingga bekas luka memudar lebih cepat.
3. Mengontrol Minyak Berlebih
Bagi kamu yang memiliki kulit berminyak dan rentan berjerawat, BioRePeel bekerja sebagai eksfoliasi lembut yang membersihkan pori-pori dari kotoran, minyak berlebih, dan bakteri penyebab jerawat. Kandungan asam salisilat di dalamnya juga membantu mengurangi peradangan dan kemerahan akibat jerawat aktif.
4. Menyamarkan Garis Halus
BioRePeel merangsang produksi kolagen dan elastin, yang berperan penting dalam menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Dengan perawatan rutin, garis halus dan kerutan halus akan berkurang, membuat kulit tampak lebih muda dan segar.
5. Melembabkan Kulit
Tidak seperti peeling kimia tradisional yang cenderung membuat kulit kering, BioRePeel justru mengandung bahan-bahan yang melembabkan dan menutrisi kulit, seperti asam amino, vitamin C, dan vitamin B2. Ini membuat kulit tetap terhidrasi dan sehat setelah perawatan.
Bagaimana Prosedur BioRePeel Dilakukan?
Prosedur ini sebenarnya dilakukan cukup cepat, biasanya memakan waktu sekitar 30–45 menit, dan tidak memerlukan waktu pemulihan yang lama. Berikut tahapan lengkap prosedur BioRePeel:
1. Konsultasi dengan Dokter
Sebelum melakukan perawatan, dokter atau terapis kecantikan akan menganalisis kondisi kulit pasien, meliputi riwayat kesehatan kulit, alergi, dan masalah kulit yang ingin diatasi. Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk tidak menggunakan produk eksfoliasi, retinol, dan asam kuat selama 3–5 hari sebelum prosedur, serta menggunakan sunscreen untuk melindungi kulit.
2. Sterilisasi Kulit
Selanjutnya, sebelum mengaplikasikan BioRePeel, kulit akan dibersihkan secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran, minyak berlebih, dan sisa makeup. Tujuannya untuk memastikan bahwa produk dapat meresap dengan baik ke dalam kulit.
3. Aplikasi BioRePeel
Setelah itu, dokter atau terapis akan mulai mempersiapkan bahan-bahan yang ingin digunakan. Larutan BioRePeel kemudian langsung diaplikasikan ke wajah menggunakan kuas atau kapas. Produk akan dibiarkan meresap selama 3–5 menit, tergantung pada kondisi kulit dan area yang ditangani. Selama proses ini, kamu mungkin akan merasa sedikit sensasi kesemutan.
Setelah larutan BioRePeel bekerja pada kulit, terapis akan membersihkan sisa produk menggunakan kain lembut atau kapas yang dibasahi air. Treatment ini tidak memerlukan netralisasi tambahan, karena BioRePeel memiliki formula yang secara alami menetralisir dirinya sendiri setelah beberapa menit.
Di tahap akhir, kulit akan diberi serum atau pelembab yang sesuai untuk membantu menenangkan dan menghidrasi kulit, serta sunscreen (SPF 30 atau lebih) untuk melindungi kulit dari sinar UV. Untuk hasil yang optimal, 4–6 sesi dengan jarak 7–10 hari sekali biasanya disarankan. Namun, jumlah sesi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan kulit kamu, ya.
Efek Samping BioRePeel
Meskipun BioRePeel dikenal sebagai prosedur peeling kimia yang lembut dan minim downtime, tetap ada kemungkinan munculnya efek samping, terutama jika tidak mengikuti prosedur perawatan dengan benar. Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah prosedur BioRePeel:
1. Kemerahan dan Sensasi Hangat
Kondisi ini terjadi akibat reaksi alami kulit terhadap kandungan asam trikloroasetat (TCA) dan bahan aktif lainnya. Biasanya terjadi beberapa jam setelah perawatan dan akan mereda dalam waktu 24 jam. Kamu bisa gunakan pelembab ringan dan sunscreen untuk menenangkan kulit, serta melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
2. Kulit Kering dan Mengelupas
BioRePeel bekerja dengan mengangkat sel kulit mati, sehingga beberapa orang mungkin mengalami pengelupasan ringan dalam 2–3 hari setelah perawatan. Kondisi ini normal terjadi, ya. Jadi, kamu nggak perlu panik. Jangan mengelupas kulit secara paksa. Sebaiknya, gunakan pelembab yang memiliki kandungan hydrating tinggi, seperti Hyaluronic Acid atau Ceramide untuk menjaga kelembaban kulit.
3. Sensasi Kesemutan
Reaksi ini terjadi akibat zat yang bekerja pada lapisan kulit untuk eksfoliasi dan stimulasi kolagen. Jika terasa tidak nyaman, kamu bisa mengompresnya dengan kain atau air dingin setelah prosedur.
4. Iritasi Kulit
Meskipun jarang, beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap bahan aktif dalam BioRePeel. Kulit akan terasa gatal, ruam, atau bengkak. Jika terjadi reaksi alergi, kamu bisa segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
5. Purging
BioRePeel juga berpotensi menyebabkan jerawat sementara (purging). Kondisi ini terjadi akibat peeling yang mempercepat regenerasi sel kulit. Jika ada kotoran atau bakteri yang terperangkap di pori-pori, perawatan ini dapat membuatnya muncul ke permukaan sebelum akhirnya sembuh. Sebisa mungkin, kamu tidak menyentuh atau memencet jerawat agar tidak memperparah iritasi.
Bisa dikatakan, BioRePeel merupakan solusi perawatan kulit yang aman dan efektif bagi kamu yang ingin memiliki kulit glowing, tanpa harus khawatir mengalami efek samping peeling yang ekstrem.
Ingin mencoba perawatan yang aman, minim iritasi, dan efektif? BioRePeel di Diri Clinic siap bantu wujudkan kulit glowing, lembap, dan bebas masalah kulit! Dengan teknologi no-peel chemical peeling dan dokter ahli, perawatan ini cocok untuk mengatasi jerawat, hiperpigmentasi, garis halus, hingga kulit kusam.
🌟 Yuk, segera reservasi di Diri Clinic sekarang! 🌟
Referensi:
https://www.malkaspa.com/what-is-biorepeel-and-how-does-biorepeel-work
https://www.jessesmithmd.com/what-is-biorepeel/
https://ensantemed.com/biorepeel/