Impotensi menjadi salah satu gangguan pada organ reproduksi pria. Sebenarnya impotensi masih normal jika terjadi hanya sesekali. Akan tetapi, kondisi ini juga dapat mengindikasikan ketidaknormalan apabila terjadi terlalu sering. Ketahui fakta-fakta lebih lanjut terkait impotensi melalui artikel berikut ini.
Apa Itu Impotensi?
Impotensi atau disfungsi ereksi adalah kondisi ketika organ reproduksi pria tidak dapat ereksi, mempertahankan ereksi, atau ejakulasi secara rutin. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat impotensi terjadi beberapa kali. Namun, impotensi perlu dianggap serius ketika terus-menerus terjadi.
Ada beberapa faktor yang memicu disfungsi ereksi ini. Impotensi dapat disebabkan oleh stress, kurang percaya diri dengan performa, dan bisa dipengaruhi juga oleh emosional akibat hubungan yang kurang harmonis dengan pasangan seks.
Gejala Terjadinya Impotensi
Banyak yang mengira kalau tanda impotensi membuat organ reproduksi tidak bisa ereksi sama sekali. Padahal gejala impotensi tidak selalu begitu. Ada beberapa ciri lain yang mengindikasikan disfungsi ereksi. Apa sajakah itu?
- Organ reproduksi pria kesulitan ereksi atau terjadi ereksi yang tidak konsisten.
- Organ reproduksi pria tidak bisa ereksi terlalu lama.
- Hasrat berhubungan seks berkurang drastis.
Apa Saja Faktor yang Menyebabkan Impotensi?
Selain gejala impotensi, mengetahui faktor-faktor penyebab impotensi juga tak kalah pentingnya terutama bagi para pria yang punya masalah ini. Lantas faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan impotensi?
Penyakit Endokrin
Tubuh yang berfungsi baik memproduksi hormon endokrin yang berguna mengatur proses metabolisme, mood, menjaga fungsi seksual dan reproduksi. Salah satu contoh penyakit yang berhubungan dengan hormon endrokin adalah diabetes.
Penyakit mematikan ini memberikan dampak tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin. Ketika seseorang menderita penyakit diabetes, aktivitas metabolisme mereka terganggu karena hormon insulin jadi salah satu hormon yang terlibat dalam proses metabolisme tubuh manusia.
Akibat dari gangguan metabolisme tersebut, berefek pada produksi hormon endokrin yang ikut terganggu. Maka dari itu, penderita diabetes biasanya mengalami komplikasi lain, yakni impotensi karena produksi endokrin yang terganggu.
Penyakit Neurologi
Beberapa penyakit neurologi dapat meningkatkan risiko impotensi. Sebab, penyakit neurologi pada tingkat parah bisa berdampak buruk pada kerja otak. Secara umum kerja otak jadi menurun karena tidak mampu mengirimkan sinyal pada sistem reproduksi dan berakibat organ reproduksi tidak bisa ereksi.
Contoh-contoh penyakit neurologi yang bisa meningkatkan kemungkinan impotensi adalah alzheimer, parkinson, tumor otak, multiple sclerosis, stroke, dan temporal lobe epilepsy. Di samping itu, kemungkinan impotensi bisa tinggi pada pria yang pernah melakukan oprasi prostat. Perlu diwaspadai juga bagi para pria yang sering berkendara jarak jauh dengan sepeda, karena dapat mengidap impotensi temporal.
Terapi Pengobatan
Pada beberapa kasus, pemicu impotensi pada pria adalah terapi pengobatan. Terutama obat-obatan yang mempengaruhi aliran darah. Berikut jenis-jenis obat yang dapat meningkatkan risiko impotensi pada pria melansir dari Healthline: obat alpha-adrenergic blocker, antihistamin, beta-blocker, kemoterapi, kokain, amfetamin, diuretik, obat penenang, obat anti-depresan, dan obat-obatan untuk mengontrol hormon.
Kesehatan Kardiovaskular
Kesehatan kardiovaskular ternyata juga berpengaruh pada kemungkinan impotensi. Kondisi hati, jantung, dan aliran darah yang tidak baik dapat mengakibatkan impotensi. Sebab, organ reproduksi pria tidak dapat melakukan ereksi apabila tak mendapatkan aliran darah yang cukup.
Orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular seperti kolesterol tinggi dan hipertensi harus berhati-hati karena berpotensi tinggi mengidap impotensi.
Kondisi Emosional
Untuk mendapatkan ereksi, kondisi emosional pria harus dalam keadaan tenang dan senang, sehingga faktor emosional juga berperan penting pada kemungkinan impotensi. Dengan kata lain, ketika seorang pria sedang menderita depresi, kecemasan, atau mengidap gangguan kesehatan mental lainnya, dapat meningkatkan kemungkinan impotensi yang sangat tinggi. Di sisi lain, meminum alkohol dan penggunaan obat-obatan terlarang juga dapat menyebabkan impotensi karena menyerang saraf, hormon, dan emosional.
Cara Mengatasi Impotensi
Selepas mengetahui berbagai faktor pemicunya, ketahui dan ikuti juga cara-cara tepat mengatasi impotensi agar keluhan ini tidak kembali datang.
Mengonsumsi Obat-Obatan
Impotensi dapat diatasi dengan meminum obat-obatan yang harus berada di bawah pengawasan dokter. Biasanya dokter meresepkan obat berjenis alprostadil, avanafil, sildenafil, tadalafil, vardenafil (obat kuat), dan TRT (Testosterone Replacement Therapy).
Bahkan bila penderita impotensi disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, dokter akan merekomendasikan tindakan yang dapat mengembalikan aliran darah supaya kembali lancar dengan operasi.
Pengobatan Alami
Selain dengan cara medis, ada cara aman untuk mengatasi impotensi secara alami dengan melakukan akupuntur, mengonsumsi minuman dan makanan yang mengandung ginseng, meminum atau memakan buah delima.
Kemudian, tidak ada salahnya juga menjajal mengonsumsi obat herbal yang dipercaya dapat mengembalikan vitalitas pria seperti ginkgo, mondia whitei, yohimbine, dan maca.
Mengubah Gaya Hidup
Gaya hidup yang buruk juga dapat meningkatkan kemungkinan impotensi. Oleh karena itu, cara penting dan paling mudah untuk mengatasi impotensi adalah memperbaiki gaya hidup jadi lebih sehat.
Caranya dengan berhenti merokok, berhenti minum alkohol, kelola stress, menjalin komunikasi dan hubungan yang sehat dengan pasangan, perhatikan asupan nutrisi pada makanan dan minuman yang dikonsumsi, rutin berolahraga, dan jaga mood supaya tetap senang.
Meskipun impotensi terhitung normal, tetapi tidak boleh diremehkan apalagi ketika tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Tidak perlu takut untuk konsultasi ke dokter terpercaya bila keluhan impotensi belum juga membaik. Diricare bekerja sama dengan dokter berpengalaman dan siap mengatasi berbagai keluhan kulit dan rambut kamu. Tinggal klik di sini untuk mulai konsultasi online gratis!
Sumber:
https://ummpress.umm.ac.id/katalog/detail/sistemendokrindandiabetesmellitus.html
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/erectile-dysfunction/symptoms-causes/syc-20355776