Dalam aktivitas seksual, dikenal istilah ejakulasi dan orgasme. Ejakulasi adalah keluarnya air mani dari penis saat orgasme. Orgasme merujuk pada puncak kenikmatan, sedangkan ejakulasi merupakan reaksi reproduksi secara alamiah. Lantas apa itu ejakulasi dini yang berkaitan dengan durasi ereksi hingga keluarnya air mani? Ikuti penjelasan lengkapnya.
Seseorang yang mengalami ejakulasi dini, momen ejakulasi terjadi lebih cepat dari yang diinginkan. Ejakulasi dini juga dikenal sebagai ejakulasi terlalu cepat atau klimaks prematur. Ejakulasi dini mungkin tidak perlu dikhawatirkan, tetapi Anda dan pasangan perlu berkomunikasi soal kondisi ini. Karena setiap orang dan setiap pasangan memiliki preferensi yang berbeda-beda.
Agar tak mengganggu atau merusak hubungan, ejakulasi dini perlu diketahui penyebabnya, ciri-cirinya, dan caranya mengatasi. Selanjutnya, simak ulasan di bawah ini.
Penyebab ejakulasi dini
Sekitar satu dari tiga pria di Amerika Serikat yang berusia 18 hingga 59 tahun mengalami masalah ejakulasi dini. Penyebab ejakulasi dini, sering dianggap berkaitan dengan kondisi psikologis. Tetapi dalam beberapa kasus, kondisi biologi juga bisa berperan. Secara spesifik, begini penjelasan tentang faktor yang menyebabkan ejakulasi dini
Jumlah serotonin terlalu rendah
Ejakulasi dini sulit sekali ditelusuri penyebab pastinya. Tetapi serotonin mungkin berperan dalam momen ejakulasi. Serotonin adalah neurotransmitter atau zat alami dalam tubuh yang dibuat oleh saraf. Ketika jumlah serotonin tinggi di otak, waktu ejakulasi akan meningkat. Tetapi apabila otak terlalu sedikit melepaskan serotonin, waktu ejakulasi akan lebih rendah dan menyebabkan ejakulasi dini.
Mengalami masalah psikologis
Tidak hanya aspek biologi, tetapi psikologis juga berperan menyebabkan ejakulasi dini. Ketika seseorang mengalami depresi, tekanan, perasaan bersalah, kekhawatiran tentang performa, pernah mengalami represi seksual, kurang percaya diri, dan terjadi masalah dalam hubungan dapat menjadi pemicu ejakulasi dini.
Usia
Ejakulasi dini, dapat dialami pria pada usia berapa pun. Usia semakin menua bukan penyebab langsung dari ejakulasi dini, meskipun bisa menyebabkan perubahan ereksi dan ejakulasi.
Untuk pria yang lebih tua, ereksi mungkin tidak sekuat atau sebesar pada saat mereka berusia muda. Selain itu, ereksi juga tidak berlangsung lama sebelum ejakulasi terjadi.
Menurunnya keintiman dengan pasangan
Aktivitas seksual yang dilakukan bersama pasangan, setiap orangnya berkontribusi dalam aksi reaksi untuk mencapai klimaks. Aksi reaksi dipahami sebagai keintiman dan kedekatan emosional. Kalau salah satu pasangan merasa marah, malu atau kesal, maka akan memengaruhi ejakulasi dan orgasme. Ini juga menunjukkan bahwa ejakulasi dini tidak hanya memengaruhi satu orang saja, tetapi juga merenggangkan hubungan.
Di atas merupakan penyebab ejakulasi dini. Banyak ahli menyarankan untuk saling terbuka dan membicarakan masalah ini dengan pasangan. Konseling dan terapi seks mungkin dapat membantu mengatasi.
Ciri-ciri ejakulasi dini
Sistem saraf pusat mengendalikan ejakulasi. Ketika seorang pria terangsang secara seksual, sinyal dikirim ke sumsum tulang belakang dan otak. Saat mencapai tingkat kegembiraan tertentu, sinyal dikirim dari otak ke organ reproduksi. Hal ini menyebabkan air mani akan dikeluarkan melalui penis, yang kita kenal sebagai ejakulasi.
Ejakulasi memiliki dua fase, yaitu fase emisi dan pengusiran. Fase emisi, terjadi ketika sperma dari testis bergerak ke prostat dan bercampur dengan cairan air mani. Pada fase pengusiran, terjadi ketika otot-otot di pangkal penis berkontraksi dan memaksa air mani keluar dari penis. Umumnya, ejakulasi dan orgasme terjadi secara bersamaan. Tetapi beberapa pria mencapai klimaks tanpa ejakulasi. Setelah mencapai klimaks dan atau ejakulasi, seseorang tidak lagi ereksi.
Ejakulasi dini tidak melulu berkaitan dengan disfungsi ereksi. Tetapi sulit sekali menentukan hilangnya ereksi setelah ejakulasi karena ejakulasi dini atau disfungsi ereksi. Bedanya, kalau disfungsi ereksi perlu diobati terlebih dahulu. Sedangkan ejakulasi dini, mungkin akan sembuh setelah disfungsi ereksi diobati. Ini berarti ejakulasi dini tergolong disfungsi ereksi, tetapi tidak semua disfungsi ereksi menyebabkan ejakulasi dini.
Ejakulasi dini jika dialami sesekali, biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Ciri-ciri ejakulasi dini, ialah ketidakmampuan menunda ejakulasi selama lebih dari satu menit setelah penetrasi selama hubungan seksual. Ketika dialami secara teratur, bisa menjadi masalah bagi sebagian orang.
Kondisi klimaks prematur, biasanya dikategorikan menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Ejakulasi dini primer berarti selalu mengalaminya sejak pengalaman seksual pertama. Sedangkan seseorang dengan ejakulasi dini sekunder, pernah mengalami ejakulasi yang lebih lama tetapi mengembangkan ejakulasi dini.
Mendapatkan diagnosa penting dilakukan. Diagnosa umumnya diberikan oleh dokter ahli andrologi setelah menanyakan riwayat medis Anda. Dokter akan menanyakan soal seberapa sering ejakulasi dini terjadi, sudah berapa lama mengalami, apakah hanya terjadi dengan satu pasangan atau semua pasangan Anda, jenis aktivitas seksual apa saja yang dilakukan, dan bagaimana ejakulasi dini mengubah aktivitas seksual Anda.
Cara mengatasi ejakulasi dini
Cara mengatasi ejakulasi dini, dilakukan dengan pengobatan dan terapi. Terapi yang dilakukan berkaitan dengan psikologis. Sedangkan pengobatan akan diberikan resep oleh dokter sesuai dengan kondisi spesifik yang Anda alami.
Terapi psikologis adalah cara untuk mengatasi emosi dan perasaan yang menyebabkan masalah dalam hubungan seksual. Terapi ini dilakukan setelah mempelajari sumber masalah yang dialami pasien dan menemukan solusi yang dapat membantu ejakulasi dini. Terapi tidak hanya dilakukan oleh pasien saja, tetapi juga pasangannya, untuk menumbuhkan kedekatan emosional.
Selain itu terapi psikologis juga membantu pasien untuk mengurangi kegugupan tentang kinerja seksual. Ditambah lagi, terapi juga membantu meningkatkan kepercayaan diri dan pemahaman seksual yang lebih besar untuk mendapatkan kepuasan. Cara lain untuk mengatasi ejakulasi dini, di antaranya sebagai berikut:
Metode peras
Metode ini dilakukan oleh Anda atau pasangan untuk merangsang penis sampai mendekati ejakulasi. Saat sudah dekat, penis diremas erat sehingga ereksi sebagian hilang. Tujuan metode ini, agar menyadari sensasi yang mengarah ke klimaks dan membantu mengontrolnya agar mendapatkan klimaks yang lebih baik.
Metode berhenti-mulai
Dalam metode ini, Anda atau pasangan merangsang penis sampai tepat sebelum ejakulasi. Ketika akan mencapai klimaks, rangsangan dihentikan agar dorongan mencapai klimaks hilang. Ketika Anda mendapatkan kendali, pasangan mulai merangsang penis Anda lagi. Proses ini diulang hingga tiga kali dengan tujuan mendapatkan lebih banyak kontrol.
Terapi medis
Di Amerika Serikat tidak ada obat yang dapat mengobati ejakulasi dini. Hanya saja beberapa terapi seks menawarkan krim mati rasa dan semprotan mati rasa yang dapat memperlambat ejakulasi pada pria yang mengalami ejakulasi dini.
Sebelum mendapatkan pengobatan di atas, Anda yang mengalami ejakulasi dini wajib berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Sedang membutuhkan rekomendasi dari dokter ahli berpengalaman dan tim klinis profesional untuk membantu masalah ejakulasi dini? Anda bisa konsultasi secara online dan mendapatkan treatment plan di Diri.
Sumber:
https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/p/premature-ejaculation
https://www.healthline.com/health/mens-health/premature-ejaculation
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15627-premature-ejaculation