Apa sih itu skin cycling? Teknik perawatan wajah yang satu ini sedang viral diperbincangkan di media sosial. Skin cycling dianggap sebagai metode yang berguna untuk menjaga kesehatan kulit agar terhindar dari efek samping penggunaan skincare yang mengandung bahan aktif. Metode ini hanya perlu melakukan rutinitas skincare yang sederhana namun efektif.
Skin cycling disebut-sebut bisa berguna untuk memberikan waktu bagi kulit beristirahat saat menggunakan beberapa jenis bahan aktif. Selain itu, teknik ini juga bisa membantu mencegah rusaknya skin barrier kulit. Bagi kamu yang penasaran, langsung saja kita bahas tentang pengertian, manfaat, serta cara menerapkan skin cycling.
Apa Itu Skin Cycling?
Sebenarnya apa itu skin cycling? Skin cycling adalah metode perawatan kulit yang dilakukan selama 4 malam berturut-turut secara berulang. Metode ini pertama kali dipopulerkan oleh seorang dermatolog asal New York bernama Dr. Whitney Bowe. Awalnya Dr. Bowe memperkenalkan siklus perawatan kulit ini pada pasiennya hingga akhirnya viral di media sosial.
Teknik perawatan kulit ini dianjurkan hanya dilakukan pada malam hari saja. Di malam pertama dan kedua, perawatan kulit berfokus pada penggunaan bahan aktif. Di malam ketiga dan keempat, perawatan kulit berfokus pada basic skincare atau disebut juga sebagai rest day.
Skin cycling dianggap sangat membantu para pasien Dr. Bowe, khususnya mereka yang menggunakan bahan aktif pada skincare seperti retinoid dan chemical exfoliant. Penggunaan basic skincare pada skin cycling sangat penting untuk memberi waktu istirahat pada kulit dan memulihkan kondisinya.
Manfaat Skin Cycling
Apa saja sih manfaat yang bisa kulit rasakan dari teknik skin cycling?
1. Memperbaiki Skin Barrier
Skin barrier adalah lapisan kulit paling atas yang berfungsi untuk melindungi kulit secara alami. Lapisan ini sangat penting karena berfungsi sebagai pelindung utama bagi kulit dari faktor negatif di luar seperti debu, polusi, cahaya matahari, hingga bakteri. Nah, skin barrier berisiko untuk mengalami kerusakan karena terlalu banyak menerima produk skincare.
Maka dari itu, skin cycling berperan untuk menghambat kerusakan skin barrier. Selama prosesnya, kulit akan menerima bahan aktif dalam dosis yang cukup, serta memiliki waktu beristirahat untuk pemulihan. Malam hari juga menjadi waktu yang pas untuk kulit menutrisi kembali skin barrier.
2. Menghindari Masalah pada Kulit
Produk skincare yang mengandung bahan aktif, seperti retinol dan eksfoliasi, bisa menyebabkan peradangan serta masalah kulit lainnya jika digunakan terlalu sering. Dengan melakukan skin cycling, kamu bisa mengurangi risiko timbulnya efek samping serta permasalah kulit lainnya.
Karena, metode skin cycling ini akan memberikan jeda pada kulit agar bisa beradaptasi dengan bahan-bahan aktif. Semakin jarang kamu menggunakan produk berbahan aktif, maka akan semakin kecil juga kemungkinan timbulnya efek samping pada kulit.
3. Mengurangi Efek Samping Produk
Bahan dalam suatu produk bisa berpotensi memicu timbulnya efek samping, seperti iritasi, breakout, kulit kering, berjerawat, hingga mengelupas. Nah, metode skin cycling bisa memberikan jeda waktu bagi kulit untuk beradaptasi dengan produk yang kamu gunakan. Jeda saat rest day juga berguna untuk mencegah efek samping yang mungkin terjadi dari banyak bahan aktif.
Cara Menerapkan Skin Cycling
FYI, empat prosedur skin cycling tidak boleh dilewatkan atau ditukar-tukar urutannya. Semua tahapan ini harus dilakukan dalam empat malam berturut-turut. Berikut detailnya.
1. Malam Pertama: Eksfoliasi
Malam pertama dari skin cycling berfokus pada eksfoliasi. Kamu bisa mulai dengan membersihkan wajah dari sisa kotoran atau makeup. Lakukan double cleansing untuk membersihkan wajah secara optimal sehingga produk skincare bisa meresap dan bekerja lebih efektif.
Setelah itu, gunakan chemical exfoliator yang gentle dan terbuat dari bahan alami. Dr. Bowe menyarankan untuk menggunakan chemical exfoliator dari bahan aktif seperti AHA, BHA, atau Mandelic Acid.
Menurut Dr. Bowe, chemical exfoliator bisa membuat kulit glowing secara langsung dan memberikan hasil efektif tanpa merusak skin barrier kulit. Setelah menggunakannya, akhiri dengan pelembap tanpa pewangi.
2. Malam Kedua: Retinol
Pada malam kedua, perawatan akan berfokus pada bahan aktif retinol atau retinoid. Kandungan retinol berfungsi untuk mempercepat proses regenerasi sel sekaligus memicu produksi kolagen pada kulit. Retinol juga dikenal sebagai agen anti-aging yang ampuh untuk memudarkan flek hitam dan bekas jerawat.
Setelah melakukan double cleansing, gunakan moisturizer terlebih dahulu pada area wajah yang sensitif, seperti dekat mata, hidung, atau leher. Kemudian, gunakan retinol secara menyeluruh pada wajah.
3. Malam Ketiga dan Keempat: Recovery dan Rest Day
Dua malam terakhir dalam tahapan skin cycling adalah untuk proses pemulihan atau istirahat. Kedua malam ini juga dinamakan rest day karena pada dua hari sebelumnya, kulit sudah menerima bahan aktif yang cukup keras sehingga perlu beristirahat. Dua hari terakhir ini digunakan untuk menenangkan kulit dan berfokus untuk menutrisi serta menghidrasinya.
Pada dua malam ini, Dr. Bowe merekomendasikan untuk melakukan double cleansing serta mengaplikasikan hydrating serum. Lalu, ditutup dengan moisturizer untuk menjaga kelembapan kulit. Pilih produk dengan formula yang benar-benar efektif mendukung perlindungan kulit, skin barrier, dan melembapkannya.
Sip, sekarang kamu sudah tahu secara lengkap apa itu skin cycling, mulai dari manfaat hingga tahapan atau cara menerapkannya. Tertarik untuk mulai melakukannya malam ini? Agar hasilnya sempurna dan memuaskan, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli di Klinik Diri.
Sumber:
https://www.base.co.id/blog/skin-cycling-101-pengertian-manfaat-dan-cara-menerapkannya
https://www.sehataqua.co.id/skin-cycling/
https://www.watsons.co.id/id/blog/id/skincare-id/mengenal-skin-cycling-tren-perawatan-kulit-dengan-siklus