Upaya untuk memiliki kulit yang menarik dan ideal, ternyata perlu mempertimbangkan risikonya. Seperti salah satu cara dalam memutihkan kulit yang sedang tren, yaitu dengan menyuntikkan pemutih kulit. Di beberapa negara seperti Filipina, produk pemutih kulit yang diaplikasikan dengan suntikan, dipasarkan secara bebas. Meski dalam pantauan atau kontrol ahli kecantikan, berbahayakan suntik putih?

Produk suntik pemutih kulit dipakai dengan disuntikkan ke pembuluh darah, otot, atau di bawah kulit. Produk ini banyak dijual secara online dan beberapa gerai ritel serta spa kecantikan. Umumnya, produsen mengklaim produknya dapat mencerahkan kulit, memperbaiki warna kulit yang tidak rata, dan mengurangi noda. Meskipun diklaim dapat merealisasikan kulit sesuai yang diimpikan, tetapi efek samping suntik putih tak dapat disepelekan. Apa saja risiko dari suntik putih? Ini penjelasannya.

Efek samping suntik putih

Untuk mendapatkan hasil yang diidamkan, perawatan kulit perlu dalam pantauan ahli dan dokter kulit berpengalaman. Jika tidak, tawaran yang tampaknya menjanjikan, seperti suntik putih dengan glutathione, bisa membuat Anda terjebak dalam efek samping yang tak diinginkan seperti berikut:

Reaksi alergi kulit

Bahan kimia yang disuntikkan ke kulit, dapat membuat kulit lebih sensitif dan mudah alergi. Suntik putih membuat hormon tidak seimbang, ini juga dapat memicu alergi berkepanjangan. Reaksi alergi yang kerap muncul antara lain kulit kemerahan, bersisik, atau muncul benjolan kecil. 

Reaksi alergi berat seperti Sindrom Steven Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis pun bisa muncul walaupun tidak semua orang yang suntik putih mengalami hal tersebut.

Pigmen rambut hilang

Salah satu ciri orang yang menggunakan suntik putih, bisa dikenali juga dari pigmen rambutnya. Ketika memutihkan kulit dengan memasukkan bahan kimia untuk menghentikan pigmentasi alami tubuh, maka seluruh aktivitas melanin terhenti.

Melanin adalah pemberi pigmen atau warna pada kulit, rambut, dan iris mata. Kalau menjalani suntik putih, efek sampingnya juga mempengaruhi warna rambut. Bahkan bisa membuat pigmen rambut hilang. Buruknya lagi, seseorang yang suntik putih berpotensi mengalami kerontokan rambut.

Mempengaruhi paru-paru

Suntik untuk mengubah kulit menjadi putih dengan menambahkan obat yang tidak dibutuhkan tubuh. Menurut dermatolog, ini bisa mempengaruhi fungsi normal tubuh. Beberapa serum pemutih yang disuntikkan ke lapisan epidermis, bisa mempengaruhi paru-paru secara langsung. 

Infeksi dan gangguan mata

Menyuntikkan obat pemutih, artinya membiarkan bahan pemutih tersebut masuk dalam aliran darah. Efek samping yang cukup signifikan dalam mendapatkan kecantikan secara ekstrim ini adalah mengurangi efektivitas kinerja penglihatan. Dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan iritasi dan mata kemerahan.

Menurunnya daya sensorik atau mati rasa

Ketika Anda menyentuh permukaan buah, misalnya, akan merasakan teksturnya yang halus atau kasar. Atau ketika sakit gigi, akan terasa ngilu. Ini merupakan gambaran mengenai daya sensorik, yang bisa dipengaruhi oleh obat pemutih yang disuntikkan ke lapisan epidermis.

Beberapa waktu setelah penyuntikan, kulit akan mengalami mati rasa. Ini disebabkan terputusnya informasi sensorik dari otak ke kulit. Karena itu, sensasi kulit bisa menghilang, seperti sentuhan, rasa sakit, hingga dingin.

Nyeri pada payudara

Rasa nyeri pada payudara ini, mungkin tidak parah tetapi mengganggu. Saat dalam proses perawatan setelah penyuntikan, Anda mungkin merasakan nyeri di payudara dan puting. Ini seperti semua efek samping sebelumnya, karena hanya dirasakan sementara.

Kulit bengkak

Kulit bengkak dialami karena suntik putih memengaruhi keseimbangan hormonal dan area sensitif pada lemak. Obat-obatan yang disuntikkan untuk tujuan memutihkan kulit juga akan memengaruhi berat badan. Sebanyak 2 persen orang dengan suntik putih mengalami hal ini.

Merasakan mual

Tubuh akan memberi respons terhadap obat yang disuntikkan. Termasuk merasakan mual ketika disuntikkan obat pemutih kulit ke dalam tubuh yang sehat. Ini merupakan mekanisme alamiah tubuh. Efek samping suntik putih, berpotensi memengaruhi saluran pencernaan dan perut. Diare dan masalah perut mungkin dialami. Bahkan efek lebih buruk bisa dialami dan membutuhkan perawatan dokter ahli.

Karena efek samping di atas, mengapa FDA (Food and Drug Administration) belum menyetujui suntik putih dengan kandungan glutathione. Apoteker di FDA, In Kim menjelaskan seberapa berbahayakah suntik putih. Menurutnya, produk suntik putih berpotensi menimbulkan risiko keamanan yang signifikan bagi konsumen. Kim memberikan saran bahwa Anda perlu mengetahui kandungan apa dan bagaimana formulasi skincare yang memutihkan kulit dibuat agar pasti aman selama perawatan.

Selain mengetahui tentang seberapa berbahayakah suntik putih, Anda juga perlu mengenali kandungan yang umum dipakai dalam suntik putih yang belum disetujui FDA, glutathione. Glutathione adalah zat alami yang diproduksi hati. Ini merupakan antioksidan alami yang berguna untuk memperbaiki dan membangun jaringan tubuh.

Tugas lainnya dari antioksidan glutathione adalah menetralkan radikal bebas, menjaga kekebalan tubuh, bertindak sebagai agen anti kanker, menunda proses penuaan, dan menjaga penampilan awet muda. Oleh karena gunanya yang positif, orang cenderung beralih penyuntikan glutathione secara eksternal ke dalam tubuh.

Pada tahun 2018, glutathione sebagai kandungan dalam suntik pemutih, belum disetujui oleh FDA. Karena masih dalam penelitian tentang dosis aman dan efek samping yang dialami konsumen. Maka glutathione belum disetujui sebagai bahan tanpa efek samping dan aman disuntikkan pada lapisan epidermis dalam proses pemutihan kulit. 

Fakta lain yang perlu dipertimbangkan, kulit putih dengan suntik glutathione tidak akan berlangsung lama. Karena diperlukan penyuntikan ulang ketika kulit kembali seperti warna alami. Ini artinya, perlu pertimbangan matang jika memilih langkah ini untuk memutihkan kulit. Setelah menyimak penjelasan mengenai fakta dan seberapa berbahayakah suntik putih di atas, kalau Anda sedang mencari-cari skincare yang aman dan diformulasi dengan bahan-bahan yang disetujui FDA, klik klinik Diri.