Selain mengganggu rasa percaya diri, berkas cupang atau kissmark pada kulit manusia juga dapat menimbulkan risiko infeksi, terutama jika tidak dirawat dengan baik. Infeksi dapat terjadi jika luka terkontaminasi dengan bakteri atau jamur. Beberapa gejala infeksi pada bekas luka cupang antara lain kemerahan, pembengkakan, rasa sakit atau nyeri, demam, dan terkadang terjadi pengeluaran cairan dari luka. Lalu, bagaimana cara menghilangkan bekas cupang? Ini dia 7 tipsnya!
Apa itu kiss mark atau bekas cupang?
Kissmark atau bekas cupang adalah bekas yang ditinggalkan pada kulit setelah seseorang mencium atau menggigit kulit dengan lembut. Biasanya, bekas cupang muncul sebagai bercak merah atau ungu pada kulit dan biasanya terjadi pada area leher, pipi, atau bibir. Kissmark dapat terjadi saat seseorang mencium atau menggigit dengan lembut, dan biasanya tidak terlalu menyakitkan atau berbahaya. Namun, dalam beberapa kasus, kissmark yang terlalu sering atau terlalu kasar dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan bahkan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kissmark dilakukan dengan lembut dan dalam batas-batas yang wajar.
Bekas cupang adalah masalah yang sering dialami oleh banyak orang. Bekas luka atau bercak pada kulit ini seringkali membuat seseorang merasa tidak percaya diri dan merasa tidak nyaman dengan penampilan mereka. Namun, tidak perlu khawatir karena ada banyak cara untuk menghilangkan bekas cupang.
Apakah bekas cupang berbahaya?
Kiss mark atau bekas ciuman pada umumnya tidak berbahaya dan tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Kissmark terbentuk karena adanya gesekan atau tekanan pada kulit, seperti saat seseorang mencium dengan intensitas yang cukup kuat atau saat berciuman secara berlebihan. Dalam beberapa kasus, kissmark dapat menjadi tanda dari cedera yang lebih serius pada kulit atau jaringan di bawahnya, seperti lecet, memar, atau bengkak. Jika kissmark terasa sangat sakit atau membesar secara signifikan, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Selain itu, kissmark juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain yang mendasar, seperti alergi atau infeksi pada kulit. Jika kissmark disertai dengan gejala lain seperti ruam, gatal, atau kemerahan yang menyebar ke area yang lebih luas, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Dalam hal ini, penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan kulit dengan baik dapat membantu mencegah kissmark dan masalah kulit lainnya. Pastikan untuk membersihkan dan merawat kulit dengan baik, menghindari terlalu sering atau kuat menggosok kulit, dan menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit.
7 Cara menghilangkan bekas cupang
Berikut adalah 7 cara untuk menghilangkan bekas cupang atau kissmark yang bisa kamu coba:
Gunakan produk perawatan kulit yang tepat
Salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan bekas cupang adalah dengan menggunakan produk perawatan kulit yang tepat. Pilihlah produk yang mengandung bahan-bahan yang dapat memperbaiki tekstur kulit, seperti retinoid, asam glikolat, atau vitamin C. Retinoid dapat membantu merangsang produksi kolagen yang membantu memperbaiki tekstur kulit, sementara asam glikolat dan vitamin C dapat membantu meratakan warna kulit dan memudarkan bekas cupang.
Lakukan eksfoliasi
Eksfoliasi adalah proses mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit. Dengan mengangkat sel-sel kulit mati membantu merangsang regenerasi sel kulit baru yang membantu memperbaiki bekas cupang. Kamu bisa menggunakan eksfoliator yang lembut dan hindari menggosok kulit terlalu keras karena dapat menyebabkan iritasi dan merusak kulit.
Gunakan bahan alami
Bahan-bahan alami seperti madu, lemon, atau minyak kelapa dapat membantu memudarkan bekas cupang. Madu mengandung sifat antibakteri dan antiinflamasi yang membantu membersihkan kulit, sedangkan lemon dan minyak kelapa mengandung asam alfa hidroksi yang dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dan meratakan warna kulit. Gunakanlah bahan-bahan alami ini sebagai masker wajah atau campurkan dengan produk perawatan kulit yang kamu miliki.
Lakukan perawatan laser atau mikrodermabrasi
Jika bekas cupang sangat parah, kamu dapat mempertimbangkan untuk melakukan perawatan laser atau mikrodermabrasi di klinik kecantikan. Perawatan ini menggunakan energi laser atau kristal untuk mengangkat lapisan kulit terluar dan memperbaiki bekas cupang. Biasanya, perawatan ini cukup mahal dan dapat menyebabkan iritasi atau kemerahan pada kulit setelah dilakukan.
Gunakan tabir surya
Sinar UV dapat memperburuk bekas cupang dan menyebabkan kulit menjadi lebih gelap dan tidak merata. Oleh karena itu, gunakan tabir surya setiap kali keluar rumah, terutama pada area wajah yang memiliki bekas cupang. Tabir surya dapat membantu melindungi kulit dari sinar UV dan meminimalkan risiko terjadinya bekas cupang yang lebih parah.
Gunakan krim pengurang bengkak
Beberapa krim atau salep yang mengandung bahan seperti hidrokortison atau arnica dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mempercepat penyembuhan kissmark. Oleskan krim tersebut pada area bekas cupang sesuai dengan instruksi pada kemasan.
Gunakan concealer atau foundation
Jika kissmark masih terlihat jelas dan mengganggu penampilan, cobalah gunakan concealer atau foundation untuk menutupi bekas tersebut. Pilihlah produk yang memiliki warna yang sesuai dengan warna kulit kamu untuk hasil yang lebih natural. Akan lebih baik jika kamu menggunakan produk yang sweat atau waterproof sehingga concealer tidak akan terhapus terkena keringat atau air saat beraktivitas.
Perlu diingat bahwa menghilangkan bekas cupang dapat memakan waktu dan perlu dilakukan secara konsisten. Selain itu, jika bekas cupang sangat parah atau tidak kunjung memudar setelah mencoba berbagai cara di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli kecantikan untuk mendapatkan perawatan yang lebih efektif.
Sudah tahu kan gimana cara menghilangkan kissmark atau bekas cupang secara tepat? Untuk konsul soal perawatan kulit, khususnya kulit wajah, cek di sini. Di klinik Diri, kamu akan mendapat rekomendasi terpercaya dari dokter berpengalaman dan produk yang diformulasikan secara aman oleh tim klinis profesional.
Sumber:
Baumann, L. (2012). Cosmetic Dermatology: Principles and Practice (2nd ed.). New York: McGraw-Hill Medical. Tautan: https://dermatology.mhmedical.com/book.aspx?bookID=2864
Sonthalia, S., & Jha, A. K. (2016). The art and science of dermoscopy: A primer for the novice dermoscopist. Indian journal of dermatology, 61(3), 299 Tautan: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5707865/
