Perubahan hormon kerap tak dikenali sebelum mengalami gejala perubahan pada fisik. Seperti yang dialami perempuan menjelang siklus menstruasi, dikenal ketika muncul jerawat di wajah. Seperti halnya ketika mengalami sindrom cushing. Sindrom ini tak disadari dengan segera, kecuali memeriksakan aktivitas hormonnya sebelum mengalami gejala kemudian melakukan cara paling tepat untuk mengatasinya.
Sindrom cushing merupakan kondisi langka. Disebabkan kelenjar adrenal terlalu banyak memproduksi hormon kortisol. Di samping itu, kondisi langka ini juga disebabkan oleh tumor atau massa yang ditemukan pada kelenjar pituitari. Secara detail, cermati penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, dan pencegahan sindrom cushing berikut ini.
Penyebab sindrom cushing
Mengutip laman Urology Care Foundation, sindrom cushing paling sering dialami oleh orang dewasa antara usia 20 hingga 50 tahun. Lantas apa yang terjadi pada kelenjar adrenal sehingga bisa memproduksi hormon kortisol lebih banyak?
Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal yang memiliki banyak tugas dalam menjaga keseimbangan tubuh dengan memproduksi hormon. Bentuknya segitiga dengan ukuran tinggi kurang lebih 1,27 sentimeter dan panjang 7,62 sentimeter. Dua lapisan dalam kelenjar adrenal memiliki dua fungsi yang berbeda. Lapisan bagian dalam disebut medulla adrenal, fungsinya memproduksi epinefrin atau dikenal dengan adrenalin. Sedangkan bagian luar disebut korteks adrenal yang fungsinya memproduksi hormon steroid, seperti kortison dan aldosteron.
Hormon-hormon yang diproduksi kelenjar adrenal memiliki banyak fungsi. Diantaranya adalah menjaga tubuh bereaksi terhadap stres dan perubahan. Ketika menjalankan fungsi tersebut, hormon dapat menyebabkan detak jantung lebih cepat dan meningkatkan sistem organ lain yang membantu Anda bereaksi cepat. Masalah lain di korteks dan medulla, juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Tetapi, kortisol tinggi karena stres tidak menyebabkan sindrom cushing kecuali mengalami kondisi berikut ini:
1. Tumor Hipofisis Jinak atau Adenoma
Kondisi ini, tumor hipofisis jinak, merupakan penyebab paling umum dari sindrom cushing. Ini dialami oleh hampir 75-85 persen dari seluruh kasus sindrom cushing. Tumor hipofisis jinak dialami ketika kelenjar pituitari yang terletak pada dasar otak memproduksi terlalu banyak kortikotropin. Kortikotropin inilah yang mengatur aktivitas kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol. Semakin banyak produksi kortikotropin maka semakin banyak pula kortisol yang dilepaskan sehingga menyebabkan sindrom cushing.
2. Tumor adrenal
Ketika ditemukan tumor di kelenjar adrenal, juga bisa jadi penyebab sindrom cushing. Tumor mungkin tidak bersifat berbahaya, seperti kanker. Tetapi tetap menyebabkan masalah pada kesehatan yang ditandai gejala tertentu.
3. Hormon adrenocorticotropic (ACTH) ektopik yang tidak normal
Sindrom Cushing dapat disebabkan oleh tumor di organ lain yang juga memproduksi ACTH. Misalnya tumor yang ditemukan di dada pada paru-paru atau timus. Hormon ini akan merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon kortisol.
4. Steroid
Steroid merupakan kandungan yang umum dalam obat anti peradangan karena alergi, autoimun, penyakit persedian, dan penyakit kulit. Apabila mengkonsumsi steroid jangka panjang, bisa memicu efek samping buruk. Salah satunya menyebabkan sindrom cushing.
Di samping empat penyebab di atas, sindrom cushing dalam kasus yang sangat jarang bisa dialami karena keturunan. Ahli klinis mengaitkan dengan tumor endokrin sebagai penyebab sindrom cushing. Untuk lebih detail dalam mengidentifikasi, begini gejala sindrom cushing.
Gejala sindrom cushing dan cara mendiagnosa
Gejala sindrom cushing muncul satu per satu seiring waktu. Tetapi beberapa kasus, mungkin hanya mengalami gejala yang tak terduga. Umumnya, gejala sindrom cushing antara lain sebagai berikut:
- Wajah bulat penuh atau dikenal dengan moon face
- Terdapat tumpukan lemak di punuk atau antara bahu yang disebut buffalo hump
- Lemak terkumpul di perut sehingga terlihat buncit
- Berat badan naik
- Kulit menjadi tipis, mudah memar, dan menemukan stretch mark merah muda atau ungu di perut
- Tekanan darah tinggi
- Gula darah tinggi
- Mudah lelah dan sulit tidur
- Sulit berpindah posisi karena kekuatan otot menurun
- Kepadatan tulang berkurang
- Kelainan seksual
- Pertumbuhan rambut berlebihan pada wajah, leher, dada, perut, dan paha
- Kebotakan yang dialami oleh penderita sindrom cushing perempuan
- Penglihatan kabur
- Mengalami vertigo
- Gangguan menstruasi pada perempuan
- Perubahan suasana hati yang ekstrim hingga mengalami depresi berat
Ketika mengalami beberapa gejala dari ketujuh belas tanda sindrom cushing di atas, perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosa secara medis. Artinya, self-diagnose tidak direkomendasikan untuk menyatakan seseorang mengalami sindrom cushing atau gejala penyakit lainnya yang serupa.
Diagnosis sindrom cushing dilakukan oleh ahli dengan pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium untuk kadar kortisol. Tes laboratorium dilakukan dengan beberapa cara. Pertama dengan tes deksametason yang meminta pasien untuk minum pil steroid. Kemudian apabila kadar kortisol tetap tinggi, dokter mungkin mendiagnosa pasien mengalami sindrom cushing. Cara kedua dengan tes urin yang dikumpulkan selama 24 jam dan diuji. Tes selanjutnya dilakukan untuk menemukan penyebab kortisol tinggi termasuk lewat pencitraan CT scan atau MRI.
Itulah penjelasan mengenai gejala sindrom cushing dan proses diagnosa yang dilakukan secara medis. Lantas apakah sindrom cushing dapat dicegah? Cermati penjelasan ini.
Pencegahan sindrom cushing
Pengobatan untuk sindrom cushing perlu dilakukan sesuai dengan apa yang menyebabkan. Jika penyakit cushing disebabkan tumor hipofisis, maka perlu radiasi atau diangkat melalui pembedahan. Pengobatan lain yang bisa dilakukan, antara lain dengan obat-obatan untuk mengurangi kortisol, dan kemoterapi.
Pencegahan sindrom cushing hanya bisa dilakukan dengan menghindari konsumsi steroid jangka panjang. Apabila diperlukan mengkonsumsinya karena kondisi tertentu, Anda perlu mengkonsultasikan pada dokter pribadi untuk memantau kadar kortisol.
Di samping itu, ahli menjelaskan bahwa hormon kortisol bukan musuh tetapi berfungsi dalam mengatur pernapasan, mengatur gula darah, mengubah makanan menjadi energi, dan mengatasi stres. Sebagai langkah pencegahan, ialah dengan menjaga hormon kortisol tetap seimbang. Apabila sindrom cushing disebabkan oleh tumor, sayangnya belum ada pencegahan yang bisa dilakukan kecuali menjalani pengobatan sesuai prosedur medis.
Sebagai rekomendasi apabila mengalami masalah kerontokan rambut dan kebotakan, yang termasuk salah satu gejala sindrom cushing, Anda bisa mengkonsultasikannya pada tim ahli berpengalaman di klinik Diri. Anda bisa mendapatkan saran dan produk terbaik dalam mengatasi kerontokan dan kebotakan rambut, mulai dari Custom Hair Growth Shampoo, Custom Hair Growth Serum, Custom Hair Growth Capsule, hingga Custom Hair Growth Supplement.
Referensi:
https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/c/cushings-syndrome
https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Cushings-Disease
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/5497-cushings-syndrome#:~:text=Unfortunately%2C%20there's%20no%20way%20to,tumor%20that%20causes%20Cushing's%20syndrome
https://familydoctor.org/condition/cushings-syndrome/