GRATIS Ongkir & Promo Terbaik Cuma di Aplikasi Diri Care!

Download
dermatologi umum

6 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan, Jangan Coba-coba ya!

Ditinjau oleh dr. Elita M-25 Sep 2022
Kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan

Setiap produk skincare diformulasi untuk tujuan spesifik. Misalnya cream yang mengandung retinoid untuk mengurangi garis-garis penuaan, bintik hitam, hingga mencerahkan kulit wajah. Tetapi, karena saking banyaknya produk, jangan sampai membuatmu lapar mata dan mengaplikasikan semuanya pada kulit wajahmu. Soalnya ada kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Apa saja itu? Berikut penjelasan lengkapnya.


1.  Mencampur dua produk dengan bahan aktif yang sama

Tidak seperti kecepatan kendaraan yang melesat lebih cepat akan mempersingkat waktu tiba. Memakai dua produk dengan kandungan yang sama, tidak akan mempercepat mencapai tujuan. Justru jika memakai dua produk dengan kandungan yang sama, efektivitasnya malah menurun. Ini disebabkan tingkap pH dari kedua produk akan berbenturan. Sehingga pH produk yang pas dengan kulit akan bekerja lebih optimal dibanding yang lainnya. Artinya, kalau hanya satu yang efektif bekerja, kenapa harus memakai dua produk dengan kandungan yang sama? Rekomendasi dari dokter kulit, gunakan satu per satu dalam waktu yang berbeda. Misalnya satu pada pagi hari dan yang satunya lagi pada malam hari. Penting kamu catat, kalau dua skincare yang kamu pakai sama-sama mengandung retinol, asam alfa hidroksi, atau asam beta hidroksi, aplikasikan sesuai rekomendasi di atas ya.


2.  Benzoil peroksida dan retinoid

Selanjutnya, kandungan skincare yang tidak boleh dicampur adalah retinoid dan benzoil peroksida. Keduanya, apabila dipakai bersamaan akan membuat kulit kering. Skincare dengan bahan aktif benzoil peroksida, biasanya dipakai untuk mengurangi sekresi minyak dari kelenjar sebaceous. Minyak atau sebum tersebut dikontrol oleh pemakaian skincare agar mengatasi masalah komedo putih. Tetapi apabila dipakai bersamaan dengan retinoid, tidak akan membuat kulitmu cantik dan halus. Tetapi malah jadi kering dan kusam karena pH kulit akan menurun secara drastis.


3.  Asam alfa hidroksi (AHA) dan retinoid

Agaknya retinoid perlu dipakai secara khusus dan tak boleh dicampur dengan kandungan lainnya, termasuk asam alfa hidroksi. Apabila kandungan skincare yang tidak boleh digabung ini diaplikasikan bersamaan, akan memicu iritasi, dermatitis kontak, kulit terbakar, dan jaringan parut. AHA merupakan salah satu turunan dari asam laktat yang diformulasikan untuk peningkatan produksi kolagen dan regenerasi sel kulit. Sedangkan retinoid berkhasiat untuk mengatasi jerawat. Pada satu sisi, apabila mencampurkan kedua bahan aktif ini dapat membantu menstimulasi kolagen. Namun buruknya, bisa menyebabkan pengelupasan kulit yang parah hingga dapat menyebabkan iritasi. Buat kamu yang berkulit sensitif, kalau memakai kedua kandungan ini secara bersamaan, bisa membuat lapisan kulit menipis. Rekomendasi dokter ahli, pakai sehari sekali secara bergantian. Misalnya jika hari ini kamu mengaplikasikan skincare dengan kandungan AHA, maka baru malam hari keesokan harinya bisa mengaplikasikan skincare dengan retinoid.


4.  Retinoid dan vitamin C

Vitamin C merupakan antioksidan yang baik dalam mengobati kerusakan kulit akibat sinar matahari. Namun, vitamin C dan retinoid tergolong kandungan skincare yang tidak boleh dicampur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin C akan lebih stabil ketika digunakan bersamaan dengan retinol. Tapi efeknya tidak akan membuatmu nyaman karena dapat menyebabkan iritasi. Lantas bagaimana memilih skincare agar tidak berisiko bagi kulitmu? Rekomendasinya adalah konsultasikan kebutuhan kulitmu pada tim ahli dan dokter berpengalaman di klinik Diri. Kenapa klinik Diri perlu kamu pertimbangkan? Karena setiap produk perawatan kulit di sini bersifat personalized atau diformulasikan sesuai dengan kondisi kulit dan kebutuhanmu.


5.  Vitamin C dan Asam alfa hidroksi (AHA)

Vitamin C adalah bahan yang sangat aktif sehinga membutuhkan pH asam agar tetap stabil dan mengontrol mekanisme kerjanya. Tetapi, vitamin C akan menimbulkan efek tertentu apabila dicampurkan dengan retinol, asam alfa hidroksi atau asam beta hidroksi (BHA). Alasannya, bahan-bahan tersebut tak cocok jika dicampurkan karena dapat memicu iritasi dan kulit kering kerontang.


6.  Asam salisilat dan retinoid

Asam salisilat merupakan bahan aktif yang larut dalam lemak. Artinya lipid terlarut di antara sel-sel kemudian mengikat sel kulit mati. Bahan ini juga bagus untuk membuka pori-pori serta menghilangkan komedo, baik komedo hitam atau putih. Namun ketika digunakan bersama retinol efeknya bisa terlalu keras pada kulit. Kombinasi buruk keduanya dapat menyebabkan luka bakar atau jaringan parut. Itulah keenam bahan kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Sebagai pegangan, kamu juga perlu mengetahui kandungan apa saja yang boleh dicampur dan bekerja secara optimal tanpa berefek buruk pada kulit wajahmu.


Kandungan skincare yang boleh dicampur

Selain mengetahui apa yang perlu dihindari seperti penjelasan di atas, berikut kandungan skincare yang boleh dipakai bersamaan.


1.  Vitamin A dan vitamin E

Dua vitamin ini bisa berkolaborasi dalam peremajaan kulit. Vitamin C dapat melawan kerusakan kulit akibat radikal bebas, sedangkan vitamin E bagus untuk meningkatkan kelembapan. Apabila dua produk yang mengandung dua vitamin ini dipakai bersamaan, kamu dapat melihat manfaatnya yang menakjubkan.


2.  Retinol dan asam hialuronat

Meski banyak kandungan skincare yang tak boleh dipakai bersamaan dengan retinol, tetapi bahan aktif yang satu ini dapat memulihkan efek dari pemakaian retinol. Pemakaian retinol cenderung membuat kulit kering, tetapi asam hialuronat dapat menghidrasi kulit. Secara spesifik, asam hialuronat membantu menyimpan air dalam kulit sehingga tekstur tetap kencang dan bercahaya. Artinya, kamu dapat mengatasi kekeringan kulit akibat retinol dengan skincare mengandung asam hialuronat.


3.  Benzoil peroksida dan asam salisilat

Benzoil peroksida adalah obat topikal untuk mengatasi jerawat sedangkan asam salisilat mampu menghilangkan noda bekas jerawat pada kulit. Kombinasi yang ampuh bukan? Kedua bahan ini unggul dalam rutinitas perawatan kulitmu. Kalau kamu cenderung mudah berjerawat, selain mengobatinya sesuai resep dokter, rutin bersihkan kulit wajah dua kali sehari ya.

Di samping kandungan di atas, retinoid boleh dipakai bersamaan dengan niacinamide. Alasannya karena niacinamide dapat membantu meningkatkan toleransi kulit terhadap retinoid. Tetapi, kamu tak boleh secara bersamaan memakai skincare yang mengandung niacinamide dan vitamin C. Supaya kamu enggak salah pilih, daftar kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan wajib kamu catat. Nah, kalau mau lebih aman lagi, kamu bisa mendapatkan rekomendasi paket perawatan kulit di klinik Diri tanpa khawatir dengan efek sampingnya.



Sumber:

https://www.vogue.in/beauty/content/skincare-ingredients-to-avoid-using-together-skin-irritation

https://www.thehealthy.com/beauty/face-body-care/skin-care-ingredients-you-shouldnt-mix/

https://www.telegraph.co.uk/beauty/skin/skincare-ingredients-never-mix-retinol-benzoyl-peroxide-products-2022/


Tag:
tips
solusi
skincare
Share:
WhatsAppTwitterFacebookTelegram
Artikel terkait

3 langkah mudah beli produk #RawatDiri

Dapatkan produk efektif dari dokter, dibuat personal untukmu.

person
Isi kuesioner simpel
Isi pertanyaan singkat tentang kondisimu. Tim Klinis akan memeriksa dan merespon kamu dengan segera.
truck
Beli produk dan terima paket cepat
Pilih dan bayar produk rekomendasi Diri. Terima di alamatmu dengan cepat.
pointer
Nikmati layanan perawatan berkelanjutan
Punya pertanyaan seputar perawatanmu? Tanya-jawab dengan tim klinis Diri GRATIS selama perawatan.