Siapa di antara kamu yang sering berkegiatan di luar ruangan, terutama di siang hari? Hati-hati ya, jika kamu tidak menggunakan sunscreen (tabir surya), kulitmu akan rusak karena terdampak paparan sinar UV berlebih. Sinar UV atau sinar ultraviolet adalah jenis radiasi elektromagnetik yang berasal dari matahari.
Sebenarnya, sinar UV ini bermanfaat bagi tubuh untuk mencukupi asupan vitamin D. Asaaal… dalam jumlah yang tepat, ya. Nah, sebagai negara beriklim tropis, Indonesia cenderung menerima paparan sinar UV yang tinggi sepanjang tahunnya. Menurut data indeks sinar UV dari BMKG, sinar UV yang dipancarkan antara pukul 09.00-16.00 di wilayah Indonesia, masuk dalam kategori berbahaya sampai sangat berbahaya, loh!
Oleh sebab itu, menggunakan sunscreen dan reapply setiap 2 jam sekali sangat dibutuhkan agar kulit terlindungi. Apalagi, jika kamu aktif berkegiatan di luar ruangan, nih. Perhatikan juga kandungan SPF-nya, yah! Berikut beberapa bahaya radiasi sinar UV ke kulit dan cara mengatasinya!
Bahaya Sinar UV untuk Kulit
Sinar UV terbagi menjadi beberapa jenis. Namun, yang paling umum adalah UVA dan UVB. Paparan sinar UVB hanya mampu mencapai lapisan terluar kulit (epidermis), sedangkan sinar UVA bisa mencapai hingga lapisan tengah kulit (dermis). Dampaknya bisa berupa:
1. Kulit Terbakar (Sunburn)
Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi sunburn atau kulit terbakar matahari. Dampak ini paling umum ditemui ketika seseorang terlalu lama terpapar sinar matahari. Sunburn terjadi ketika sinar UV menembus lapisan epidermis kulit dan merusak sel-sel kulit. Akibatnya, kulit menjadi merah, terasa panas, peradangan, dan seringkali terasa nyeri. Kulit yang terbakar matahari juga rentan terhadap pengelupasan kulit, infeksi, bahkan kanker kulit, loh.
2. Penuaan Dini
Selanjutnya, paparan sinar UV dalam jangka panjang, dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit. Ini karena sinar UV mempercepat kerusakan kolagen dan elastin, yaitu protein yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering, kusam, dan kehilangan elastisitasnya. Dampaknya, kulit jadi muncul kerutan, garis halus, pori-pori besar, serta kulit yang kendur.
3. Hiperpigmentasi
Pernah mengalami kulit menjadi ‘gosong’ karena terlalu lama terkena sinar matahari? Hal itu bisa terjadi karena sinar UV dapat merangsang produksi melanin dalam kulit. Melanin adalah pigmen yang memberikan warna pada kulit. Jika terjadi peningkatan produksi melanin yang tidak merata akibat paparan sinar UV, maka dapat menghasilkan hiperpigmentasi. Nah, hiperpigmentasi inilah yang menyebabkan munculnya bintik-bintik gelap, noda, atau bintik-bintik penuaan pada kulit.
4. Imunosupresi Kulit
Imunosupresi adalah gangguan akibat berkurangnya sistem kekebalan tubuh terhadap antigen asing. Paparan sinar UV ternyata juga dapat menghambat fungsi sistem kekebalan kulit dalam melawan infeksi dan menjaga kesehatan kulit, ya. Ketika sistem kekebalan kulit terhambat, kulit menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri, virus, dan jamur. Hal ini, tentunya dapat mengakibatkan munculnya kondisi kulit yang rentan terhadap infeksi, seperti herpes dan dermatitis.
5. Alergi
Beberapa orang, mungkin memiliki kepekaan terhadap sinar UV, sehingga dapat mengalami reaksi alergi yang disebut fotodermatitis (keracunan matahari). Fotodermatitis dapat menyebabkan ruam, gatal-gatal, kemerahan, bengkak pada kulit, hingga beberapa gejala keracunan lain seperti menggigil dan mual setelah terpapar sinar matahari secara langsung. Jika kamu terindikasi mengidap penyakit ini, sebaiknya lakukan pencegahan untuk meminimalisir gejala yang timbul saat ingin beraktivitas di luar ruangan, ya.
6. Sakit Mata
Paparan sinar UV juga berbahaya bagi kesehatan mata, loh. Sinar UV dapat merusak jaringan pada mata, termasuk kornea (lapisan terluar mata) dan lensa mata. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi menyebabkan penyakit katarak, yaitu kondisi ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Selain itu, sinar UV juga dapat menyebabkan pterigium, yaitu pertumbuhan jaringan pada permukaan mata yang dapat mengganggu penglihatan.
7. Kanker Kulit
Bahaya sinar ultraviolet (UV) berikutnya adalah dapat merusak DNA dalam sel-sel kulit. Efek jangka panjangnya, dapat meningkatkan resiko kanker kulit. Paparan sinar UV yang berlebih berpotensi menyebabkan materi genetik pada sel kulit. Akibatnya, pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali dan menimbulkan kanker. Umumnya, sel kanker terbentuk di bagian tubuh yang memang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, dan tangan.
Gimana nih, setelah mengetahui bahaya-bahaya sinar UV untuk kulit di atas, apakah kamu masih mau bandel untuk tidak menggunakan sunscreen? Nah, selain rutin menggunakan sunscreen saat beraktivitas, baik di dalam maupun di luar ruangan, ada beberapa langkah lain yang bisa kamu lakukan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV, loh! Di antaranya:
Cara Melindungi Kulit dari Paparan Sinar UV
1. Gunakan Tabir Surya
Gunakanlah tabir surya dengan SPF (Sun Protection Factor) minimal 30 atau yang lebih tinggi. Oleskan secara merata ke seluruh bagian kulit yang terpapar sinar matahari sebelum keluar rumah atau sebelum terpapar sinar UV. Untuk perlindungan maksimal, kamu bisa memilih tabir surya yang melindungi, baik dari sinar UVA maupun UVB.
2. Kenakan Pakaian Pelindung
Ketika ingin beraktivitas di luar ruangan, apalagi saat cuaca sedang terik, gunakanlah pakaian yang menutupi sebagian besar kulit kamu. Pilih pakaian yang terbuat dari bahan yang lembut dan longgar agar pori-pori kulit bisa bernapas. Jika perlu, kenakan topi atau payung dengan lebar tepi yang cukup untuk melindungi wajah, telinga, dan leher kamu.
3. Gunakan Kacamata Hitam
Nah, kalau kamu tidak ingin sinar UV merusak mata, kamu bisa gunakan kacamata hitam yang memberikan perlindungan 100% terhadap sinar UVA dan UVB. Kacamata hitam yang baik, dapat melindungi mata, kelopak mata, dan kulit di sekitar mata dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar UV.
4. Hindari Paparan Sinar Matahari pada Jam Puncak
Kemudian, cobalah untuk menghindari paparan sinar matahari langsung pada jam-jam puncak, yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Pada periode ini, sinar UV lebih intens dan berpotensi lebih berbahaya bagi kulit.
5. Cari Tempat Teduh
Saat berada di luar ruangan, carilah tempat teduh seperti di bawah pepohonan atau tempat berteduh lainnya untuk mengurangi paparan sinar matahari secara langsung.
6. Perhatikan Refleksi Sinar Matahari
Ingatlah bahwa sinar UV dapat dipantulkan oleh permukaan benda lain, seperti air, salju, pasir, atau beton. Jadi, meskipun kamu berada di dalam air atau di bawah naungan, tetap gunakan perlindungan, minimal sunscreen, ya.
Oke, itulah beberapa bahaya paparan sinar UV untuk kulit yang bisa kamu ketahui serta cara mengatasinya. Selalu ingat untuk mengulang penggunaan sunscreen setiap 2 jam atau sesuai petunjuk pada kemasan.
Selain itu, meskipun kamu sudah melindungi kulit dari sinar UV, jangan lupa juga untuk tetap menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan dan memperhatikan tanda-tanda perubahan kulit yang tidak normal. Misalnya seperti perubahan warna, ukuran, atau bintik-bintik pada kulit. Jika kamu memiliki kekhawatiran, segeralah konsultasikan dengan dokter profesional yang berkualifikasi. Kamu bisa coba klik link ini untuk mulai konsultasi.
Referensi:
Bahaya Sinar UV bagi Kulit, Khususnya Skin Barrier [Daring]. Tautan: https://www.anessa.id/for-you/bahaya-sinar-uv-bagi-kulit#:~:text=Sinar%20Ultraviolet%20A%20(UVA)%20memberikan,dini%2C%20serta%20risiko%20kanker%20kulit.
Ketahui 7 Bahaya Sinar UV untuk Kulit [Daring]. Tautan: https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-7-bahaya-sinar-matahari-untuk-kulit
Dampak Paparan Sinar UV Jika Berlebihan [Daring]. Tautan: https://www.alodokter.com/sinar-uv-tidak-hanya-membahayakan-kulit